.webp)
Sakho seperti telah diberitakan, tersandung kasus penggunaan obat terlarang. Media-media Prancis melaporkan bahwa bek 26 tahun itu mengonsumsi obat pembakar lemak yang ternyata dilarang penggunaannya.
UEFA lantas memberikan waktu kepada pemain Prancis itu untuk menyerahkan Sampel B sebagai upaya penyangkalan, tapi langkah ini tak diambil oleh si pemain. Sakho memilih tak melakukan banding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sembari menunggu kelanjutan pembahasan kasus dan hukuman tetap untuk Sakho, UEFA menjatuhkan skorsing selama 30 hari terhitung mulai 28 April lalu. Skors inilah yang kemudian diperluas cakupannya oleh FIFA.
"Ketua Komite Disiplin FIFA telah memutuskan memperluas sanksi yang dijatuhkan pada 28 April 2016 oleh Ketua Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA terhadap pemain Prancis Mamadou Sakho atas sebuah pelanggaran peraturan anti-doping, untuk berlaku secara mendunia sesuai dengan pasal 136 ff dari Kode Disiplin FIFA," demikian pernyataan resmi FIFA seperti dikutip Soccerway.
Dengan diperluasnya cakupan skors ini, Sakho tak bisa tampil di semua laga di seluruh dunia, baik laga domestik, internasional, persahabatan, dan laga resmi.
Kasus ini membuat kans Sakho tampil di Piala Eropa 2016 pada Juni-Juli mendatang nyaris mustahil. Sebagai perbandingan, pada 2011 silam Kolo Toure dijatuhi hukuman tetap skors enam bulan karena mengonsumsi obar penurun berat badan yang dilarang. (raw/nds)
