Chelsea tak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan karena hanya akan finis di papan tengah musim ini. The Blues dipastikan tak bisa finis lebih baik dari posisi sembilan di klasemen akhir Premier League.
Hasil ini sejatinya bisa dianggap positif mengingat di paruh pertama musim Chelsea berkutat di sekitar zona degradasi. Oleh sebab itulah target utama Hiddink ketika ditunjuk menggantikan Jose Mourinho adalah menjauhkan tim semaksimal mungkin dari zona merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya bicara soal kata yang bermakna besar seperti bencana, ada hal-hal yang lebih besar di dunia ini. Tapi di sepakbola Anda bisa menyebutnya sebagai bencana," kata Hiddink dikutip Soccerway.
"Chelsea harus selalu bersaing di puncak sebagaimana mereka biasanya, bahkan lebih baik dari itu selalu bersaing untuk gelar juara. Dalam hal tersebut, di dunia sempit sepakbola, ya, Chelsea harusnya ada di atas sana," tambahnya.
Secara pribadi, Hiddink juga mengungkapkan kekecewaannya. Dia bahkan sempat berharap bisa membawa Chelsea menembus final Piala FA dan Liga Champions, tapi kandas di perempatfinal dan babak 16 besar secara berurutan.
"Tentu saja saya kecewa tidak lolos ke kompetisi Eropa. Tugas pertama saya adalah membawa mereka secepat mungkin keluar dari zona degradasi dengan tidak ada target lebih jauh soal poin," sambung pria asal Belanda ini.
"Anda tak pernah tahu di Liga Inggris apa yang bisa terjadi. Tidak satupun memperkirakan awalnya bahwa juaranya adalah Leicester."
"Kami sudah menuntaskan kewajiban pertama, yang mana kami lakukan dengan relatif cepat dalam beberapa bulan. Tentu saja kemudian saya menginginkan target lain, untuk ke final Piala FA dan final Liga Champions. Tapi itu tak terjadi," demikian Hiddink. (raw/cas)