City: Guardiola Bukan Garansi Kesuksesan

City: Guardiola Bukan Garansi Kesuksesan

Meylan Fredy Ismawan - Sepakbola
Senin, 04 Jul 2016 17:26 WIB
Action Images via Reuters/Craig Brough
Manchester - Manchester City begitu ngebet mendatangkan Pep Guardiola dan akhirnya berhasil. Namun, The Citizens tahu bahwa kedatangan Guardiola tak menjamin mereka akan sukses.

Setelah menunggu empat tahun, City akhirnya berhasil mendatangkan Guardiola, yang sudah menyepakati kontrak selama tiga tahun. Mereka akan dilatih oleh pria asal Spanyol itu mulai musim depan.

City resmi memperkenalkan Guardiola sebagai manajer baru dalam sebuah acara bernama "Cityzens Weekend" di City Football Academy, Manchester, Minggu (3/7/2016). Dalam acara tersebut, Guardiola melayani tanya-jawab dengan para suporter. Diperkirakan ada sekitar 6.000 suporter yang hadir dalam acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ini, Guardiola akan mulai memimpin latihan pramusim City. Dia sejauh ini sudah mendapatkan dua amunisi baru, Ilkay Guendogan dan Nolito, dan kemungkinan besar akan memburu pemain-pemain lainnya.

Guardiola punya rekam jejak yang sangat mengesankan sebagai seorang pelatih. Dia meraih 14 trofi selama empat tahun menangani Barcelona. Di Bayern Munich, pria yang kini berusia 45 tahun itu memenangi tujuh trofi dalam tiga tahun.

City mengharapkan sukses serupa dari Guardiola. Akan tetapi, mereka tahu bahwa sosok Guardiola saja tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan kerja keras.

"Premier League adalah liga paling kompetitif di dunia, jadi itu merupakan tantangan tersendiri. Kami pikir kami di sini punya platform bagi siapapun untuk sukses, tapi itu akan sangat sulit," ujar CEO City, Ferran Soriano, kepada Sky Sports News HQ.

"Tak seorang pun yang berpikir kami akan memenangi kompetisi atau semua pertandingan -- tidak sama sekali. Kami tahu itu sangat menantang," lanjut Soriano.

"Kami pikir kami punya bahan-bahannya, tapi kami harus bekerja sangat keras, lebih keras daripada musim lalu. Kami sangat senang memiliki fasilitas, tapi itu belum setengah jalan. Itu cuma hardware. Kami butuh software. Kami butuh talenta, cara kami bermain sepakbola, intensitas di dalam pertandingan, kerja keras -- inilah bagian sulitnya," tutur Soriano.

"Target kami adalah mencapai akhir musim dengan peluang untuk memenangi segalanya. Semua kompetisi penting bagi kami. Kami tahu bahwa jika kami lolos ke final Liga Champions lima tahun secara beruntun, kami akan memenangi salah satunya," kata dia. (mfi/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads