Mantan penyerang Prancis yang juga salah satu eks-ikon Arsenal itu ikut masuk staf kepelatihan The Gunners sejak musim lalu, sebagai bagian dari usahanya meraih Lisensi A UEFA.
Dalam menekuni aktivitasnya tersebut, secara bersamaan Henry juga terus melakoni profesinya sebagai analis dan komentator sepakbola di media. Inilah yang kemudian jadi akar masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai respons, Henry mengaku merasa "terhormat" dapat tawaran itu. Namun, ia memutuskan untuk tidak menerimanya dan kemudian cabut dari 'Gudang Peluru'.
"Saya menghargai keputusan Arsene Wenger dan saya ingin mendoakan yang terbaik buat manajer (Arsenal U-18) Kwame Ampadu, para pemain, dan juga yang terbaik buat semuanya di klub untuk menghadapi musim depan," ucap Henry di BBC.com.
Henry kini harus mencari tim untuk dilatih demi menuntaskan usahanya meraih Lisensi Pro, dan tampaknya juga akan terus melanjutkan aktivitasnya di media.
"Thierry Henry ingin membuktikan Manajer Arsenal Arsene Wenger keliru dengan mengombinasikan tugas-tugas di TV bersama-sama dengan melanjutkan karier melatihnya," sebut Telegraph.co.uk dalam sebuah artikelnya.
Rangkaian kejadian itu turut memicu reaksi dari Piers Morgan, selebritas Inggris yang dikenal sebagai penggila Arsenal yang juga sangat vokal menyuarakan pendapatnya.
"Thierry Henry terdorong keluar dari staf kepelatihan Arsenal merupakan hal yang benar-benar memalukan. Manajer Arsenal memecat Thierry Henry dari staf kepelatihan karena tak mau meninggalkan aktivitas di TV. Manajer yang sama juga beraktivitas sebagai pundit TV. Hipokrit. Amat kesal dengan perlakuan manajer Arsenal kepada Thierry Henry. Kini Thierry akan ke klub rival untuk melatih para pemain muda mereka. Konyol sekali," ujar Morgan dalam sejumlah cuitannya di Twitter.
(krs/krs)











































