Leicester mengawali musim 2015-16 sebagai salah satu kandidat kuat tim yang bakal terdegradasi, bercermin pada pergulatan mereka pada musim sebelumnya. Maka Ranieri ketika itu pun pada awalnya cuma menargetkan 40 angka, titik yang acapkali dinilai aman untuk bertahan di Premier League.
Pada prosesnya, seperti diketahui dan telah terekam oleh sejarah, The Foxes malah menjungkirbalikkan semua perkiraan dan menutup musim sebagai kampiun Premier League musim 2015-16.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin memulai dari awal lagi. (Target) 40 poin. Kemudian setelah itu kami ingin ada di 10 besar," ucap Ranieri seperti dikutip Sky Sports.
"Lalu kami ingin terus maju di Liga Champions. Impian lain adalah meraih piala lain. Kenapa tidak? (Saya) Berusaha tetap positif.
"Mengulangi (meraih titel Premier League) akan sangat sulit. Tapi kami adalah pejuang. Saya harap bisa mengulangi impian dengan Leicester.
"Seluruh dunia kini penasaran dengan apa yang akan terjadi pada Leicester selanjutnya. Premier League musim ini akan menarik karena tim-tim besar sudah memboyong manajer-manajer dan para pemain baru," tuturnya.
(krs/krs)











































