Kante tampil prima di lini tengah Leicester saat menjuarai Premier League 2015-16, bukan lewat kreativitas seperti yang dimiliki Riyad Mahrez melainkan melalui energi meluap-luap untuk menjelalahi tiap jengkal lapangan.
Itu mengapa kepergian Kante, sebagai salah satu pilar 'Si Rubah' musim lalu, cukup disayangkan manajer Claudio Ranieri walaupun ia juga sudah berusaha mendatangkan pemain pengganti--secara khusus Nampalys Mendy yang punya posisi sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan ada sebuah perbedaan besar. Chelsea membeli Kante karena musim lalu ia tampil seperti dua pemain. Wasit menghitung kami 11, tapi sebenarnya ada 12 pemain," ucap Ranieri seperti dikutip Guardian.
"Kini semua orang harus memahami Kante tak ada lagi, jadi kami harus lebih telaten, memerhatikan segala hal. Itu bisa memberi sesuatu yang ekstra.
"Anda ingat tidak kalau musim lalu saya bilang jika suatu hari Kante memberi umpan silang sekaligus bikin gol dengan sundulan, itu wajar-wajar saja. Kini kami harus mulai berpikir beda dan menutup ruang kosong lebih cepat. Kami harus main lebih cerdas," tuturnya.
Bagaimana cara Leicester mengatasi kepergian Kante itu akan mulai kelihatan bentuknya saat menghadapi Manchester United di Wembley dalam partai Community Shield, Minggu (7/8/2016) malam WIB.
(krs/rin)