Cerita Lucas Piazon tentang Rasanya Jadi Pemain Pinjaman Tiap Musim

Cerita Lucas Piazon tentang Rasanya Jadi Pemain Pinjaman Tiap Musim

Meylan Fredy Ismawan - Sepakbola
Selasa, 06 Sep 2016 17:07 WIB
Foto: Getty Images/Ben Hoskins
London - Jika ingin tahu rasanya jadi pemain Chelsea tapi dipinjamkan ke klub lain tiap musim, tanyalah ke Lucas Piazon. Piazon bukan satu-satunya pemain The Blues yang punya pengalaman semacam itu.

Piazon direkrut Chelsea dari Sao Paulo pada 2011 silam. Saat itu, Piazon disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di dunia sepakbola.

Akan tetapi, perjalanan karier Piazon di Eropa tidak mulus. Pemain Brasil yang bisa beroperasi di beberapa posisi di lini serang itu kesulitan untuk menembus tim utama Chelsea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Piazon, yang kini berusia 22 tahun, sampai saat ini baru tampil sebanyak tiga kali dalam seragam Chelsea. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Eropa dengan menjadi pemain pinjaman.

Piazon telah dipinjamkan ke Malaga (2013), Vitesse Arnhem (2013-2014), Eintracht Frankfurt (2014-2015), dan Reading (2015-2016). Untuk musim ini, dia dipinjamkan ke klub Championship, Fulham, hingga bulan Januari mendatang.

Bagi Piazon, terus-terusan dipinjamkan adalah hal yang melelahkan. Pasalnya, dia dituntut untuk beradaptasi di klub baru pada setiap awal musim.

"Saya berharap bisa tampil bagus di Fulham. Ini adalah sebuah klub tradisional dan klub bagus," ujar Piazon seperti dikutip Daily Mail.

"Mereka telah memulai musim dengan baik. Lalu saya harus bertahan selama lebih dari satu tahun di klub yang bisa memandang saya sebagai pemain mereka dan bukan pemain dari Chelsea yang suatu hari akan kembali ke Chelsea," lanjut Piazon, yang masih terikat kontrak dengan Chelsea sampai musim panas 2017.

"Saya lelah pindah ke luar negeri. Satu, dua, tiga peminjaman, mungkin itu cukup. Ini adalah saatnya bagi saya untuk bertahan di suatu tempat lebih dari satu musim. Ketika mereka tahu Anda akan bertahan apapun yang terjadi, orang-orang akan memandang Anda dengan cara yang berbeda. Jika saya punya kesempatan untuk pergi selama lebih dari satu musim, saya akan melakukannya," tuturnya.

Piazon adalah salah satu dari 38 pemain Chelsea yang dipinjamkan ke klub lain pada musim ini. Jumlah tersebut merupakan sebuah rekor.

(Baca juga: Pecahkan Rekornya Sendiri, Chelsea Pinjamkan 38 Pemain ke Klub Lain)

"Tidak masuk akal terus dipinjamkan sepanjang waktu. Berdasarkan pengalaman saya, atau pengalaman pemain-pemain lain, itu tidak bagus untuk para pemain. Saya tidak lagi melihat itu sebagai sebuah hal positif. Bagi saya yang berusia 22 tahun, berada di tempat berbeda setiap tahun bukanlah hal baik," ujar Piazon.

"Sulit untuk mendapatkan tempat di dalam tim. Mereka sudah punya pemain-pemain mereka sendiri. Anda melakukan yang terbaik, berusaha mendapatkan tempat di skuat, waktu bermain di lapangan, mencetak gol atau mengkreasikan gol. Itulah yang bisa Anda lakukan," tambahnya.

Berpindah-pindah liga setiap tahun, kata Piazon, juga sangat menyulitkan. Pengalamannya saat pindah dari Vitesse ke Eintracht Frankfurt bisa dijadikan contoh.

"Liga Belanda adalah tentang bermain sepakbola. Mereka tidak bertahan gila-gilaan. Kami punya skuat bagus, bermain bagus, dan sangat mudah untuk mencetak gol atau membuat assist," tuturnya.

"Lalu saya pindah ke Jerman, di mana Anda harus berlari 12 atau 13 kilometer di setiap laga. Setelah pertandingan pertama, saya terkapar di lapangan, nyaris mati," kata Piazon.

"Saya menyadari bahwa butuh waktu untuk adaptasi dan mungkin dengan dua atau tiga tahun di Jerman, saya bisa memberi pengaruh yang lebih baik," katanya.

Meskipun demikian, Piazon masih berharap suatu saat nanti akan bisa menembus tim inti Chelsea dan meraih kesuksesan di klubnya.

"Saya datang ke Eropa untuk bermain untuk Chelsea dan saya ingin melakukannya. Mungkin saya bisa kembali di masa mendatang," ucapnya.

"Jika itu tidak memungkinkan, saya ingin pergi ke suatu tempat dan bertahan selama lebih dari satu musim," kata dia. (mfi/din)

Hide Ads