Sudah lazim sebuah kesebelasan punya lebih dari satu pemain untuk satu posisi. Alasannya bermacam-macam, mulai dari kedalaman skuat dan kebutuhan rotasi, hingga untuk membuat para pemain yang menghuni posisi itu terbiasa dengan iklim kompetitif.
Dengan memiliki saingan untuk posisi yang sama, seorang pemain utama untuk posisi tersebut lazimnya menjadi lebih "waspada". Ia tidak bisa santai-santai saja. Jika performanya menurun, bisa-bisa ia terdepak dari posisi sebagai starter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, jika kedua pemain itu tampil bagus? Tentu, tinggal si pelatih yang "pusing". Pusing dalam artian bagus, tentu saja.
"Yang seperti itu, menyadari ada empat atau pemain lain yang bisa bermain di posisi yang sama, membuat seorang pemain terus meningkatkan levelnya," ujar Sterling seperti dilansir Soccerway.
Di Manchester City saat ini, Sterling "bersaing" dengan Leroy Sane. Pada pertandingan melawan Manchester United akhir pekan lalu, Sane akhirnya dimainkan di babak kedua --di posisi yang sama juga dengan Sterling: gelandang serang sebelah kanan.
Menurut Sterling, rivalitas sehatnya dengan Sane berjalan amat lancar.
"Kini ada Leroy dan dia adalah orang yang asyik, saya sering ngobrol dengannya. Jelas, dia juga bermain di posisi yang sama dengan saya."
"Saya harap, kami bisa bermain bersamaan di atas lapangan. Tapi, untuk bisa bermain di lapangan, kami harus bisa membuktikan mengapa kami layak berada di sana," kata Sterling.
(roz/mfi)











































