.webp)
Fabregas tergusur dari posisi utama di lini tengah Chelsea pada musim ini, sejak kedatangan Conte. Dia belum sekalipun turun sebagai starter di Premier League, tampil tiga kali dengan seluruhnya menjadi pemain pengganti.
Gelandang internasional Spanyol itu baru mendapatkan kesempatan tampil sebagai starter dan bermain penuh di dua laga Piala Liga Inggris. Pada laga terakhir kontra Leicester City yang berkesudahan 4-2 untuk The Blues, Fabregas mencetak dua gol dan satu assist.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasinya sulit sejauh ini, saya tidak akan menyangkalnya. Tapi hal terakhir yang akan saya lakukan adalah komplain, menyerah, atau terpuruk," katanya dikutip Standard.
"Sesuatu dari dalam diri saya tengah muncul, bahwa saya merasa lebih kuat dari sebelumnya dan merasa seperti anak kecil yang berlatih untuk mencoba memenangi tempat saya kembali, seperti yang saya dulu lakukan di Arsenal ketika masih 16 tahun," imbuhnya.
Dua musim sebelumnya, Fabregas selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Chelsea. Kini dia harus menerima kenyataan bahwa Conte lebih memilih memasangkan dua gelandang pekerja keras, Nemanja Matic dan N'Golo Kante, di posisi double pivot.
"Saya selalu memberikan segalanya. Anda bisa menghadapi hari-hari yang buruk, momen-momen ketika tidak berada di kondisi terbaik, tapi saya selalu memberikan yang maksimal," ujarnya.
"Saya sudah berlatih sangat keras dan ini adalah situasi baru untuk saya sepanjang karier, setelah 13 tahun memberikan segalanya untuk klub dan tim nasional. Sepakbola, setelah keluarga, adalah segalanya bagi saya."
"Selalu seperti itu. Ini adalah situasi baru, tapi Anda harus menerimanya. Anda harus profesional, Anda harus menjaga sikap Anda," demikian pemain 29 tahun ini. (raw/rin)
