Leicester kalah 1-4 kala bertandang ke Old Trafford, Sabtu (24/9/2016) malam WIB. Anak asuh Ranieri langsung tertinggal empat gol di babak pertama, usai dibobol Chris Smalling, Juan Mata, Marcus Rashford, dan Paul Pogba.
Satu gol balasan Leicester dicetak oleh Demarai Gray pada babak kedua. Konsentrasi, khususnya menghadapi situasi bola mati, jadi satu hal yang disoroti dari performa Leicester pada laga ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Betapa tidak, tiga dari empat gol yang bersarang ke gawang Leicester bermula dari situasi sepak pojok. MU membuka lewat tandukan Smalling meneruskan umpan lambung Daley Blind dari tendangan sudut.
Lantas gol dari situasi serupa juga terjadi pada gol ketiga MU yang dicetak oleh Rashford, diikuti gol Pogba. Ranieri menyebut hal ini sebagai keanehan karena merasa biasanya timnya tak mudah dibobol dari bola mati.
"Sulit dipercaya apa yang terjadi. Kami memulai dengan sangat baik dan di 20 menit pertama, itu adalah pertandingan yang kami genggam. Kami melancarkan tekanan dan mencoba menciptakan kans, tapi tiba-tiba performa kami mati," kata Ranieri dikutip Sky Sports.
"Tidaklah mungkin untuk kebobolan tiga gol dari sepak pojok. Itu berarti Anda tak konsentrasi dan begitulah, pertandingannya menguap di babak pertama."
"Kami sebenarnya sangat solid di sepak pojok dan tendangan bebas, sulit untuk membobol gawang kami. Tapi hari ini sungguh-sungguh aneh untuk kami. Sampai sekarang kami masihlah sangat tangguh. Hari ini kami melakukan sejumlah kesalahan, mungkin konnsetrasi," tambahnya.
Dengan hasil ini, Leicester tertahan di peringkat 11 klasemen dengan nilai tujuh dari enam pekan. Mereka sudah menelan tiga kekalahan sejauh ini. (raw/nds)











































