Di awal musim ini, Costa sempat dikabarkan bakal meninggalkan Stamford Bridge. Berkaca kepemimpinan Conte di timnas Italia--dengan tak memanggil Mario Balotelli dan Antonio Cassano--dia juga tak suka pemain bengal, indikasi untuk melego Costa makin kuat.
Namun, dalam perjalanannya Conte tetap bertahan. Sesekali masih muncul peringatan kepada Conte soal perilaku Costa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, 12 pertandingan Premier League telah dijalani Chelsea. Dalam lajunya Diego Costa menjadi topskorer tim sekaligus liga dengan donasi 10 gol.
Gol paling akhir dibuat Costa saat Chelsea bertandang ke markas Middlesbrough di Stadion Riverside, Minggu (20/11/2016). Striker internasional Spanyol itu menjebol gawang Middlesbrough pada menit ke-41 untuk memenangkan Chelsea dengan skor 1-0. Kontribusi itu telah membawa The Blues mencapai puncak klasemen, menggeser Liverpool.
Conte pun puas dengan penampilan Costa. Dia makin senang karena Costa sudah menjadi sosok yang berbeda.
"Buat saya, tipe pertanyaan seperti itu cukup penting karena dulu kalian bertanya kepada saya tentang kebiasaan, reaksi, dan kesabaran dia," kata Conte seperti dikutip Sky Sport.
"Sekarang dia adalah striker terhebat di dunia dan harus melanjutkan jalannya, menunjukkan kesabarannya pada jalur yang tepat.
"Dia fokus kepada tim, membantu tim dengan atau tanpa bola, dan mencetak banyak gol. Dia harus terus melakukan itu," ucap dia.
(fem/krs)











































