Manajer Chelsea, Antonio Conte, terpaksa melakukan perombakan formasi setelah timnya menelan dua kekalahan beruntun dari Liverpool dan Arsenal. Conte meninggalkan formasi 4-1-4-1, lalu mencoba formasi 3-4-3 saat melawan Hull City pada awal Oktober lalu.
Eksperimen Conte itu ternyata berbuah manis. Kemenangan atas Hull menjadi awal dari 11 kemenangan beruntun yang didapat Chelsea di Premier League. Sejumlah tim kuat sudah jadi korban keganasan klub London Barat itu, mulai dari juara bertahan Leicester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, hingga Manchester City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pikiran saya, dan juga sebelum pertandingan melawan Liverpool, ada keinginan untuk melakukan perubahan, tapi saya menunggu sampai momen yang pas. Sebelum laga melawan Liverpool, saya paham bahwa formasi kami tidak bagus untuk menghadapi Liverpool, secara taktik, dan kami harus membayarnya. Anda selalu berharap untuk tidak melakukan perubahan besar terhadap tim. Saya punya pemain-pemain yang sebelumnya cuma pernah main dengan formasi empat bek," jelas Conte.
"Setelah kekalahan dari Liverpool, dan juga dari Arsenal, ada yang berubah dalam diri saya, para pemain, dan klub. Kami memahami jalan yang harus dilalui untuk memiliki musim yang berbeda dengan musim lalu," tambahnya.
"Ini berbeda. Untuk alasan ini, kami menemukan solusi yang tepat, formasi, tapi juga meningkatkan kualitas kerja di semua aspek. Setelah dua laga yang buruk itu, kami banyak berubah," tutur manajer asal Italia itu.
"Biasanya ketika saya tidak menang, sangat sulit untuk tidur, tapi sekarang saya tidur! Setelah 11 kemenangan, kami punya tekanan yang positif yang ingin kami lanjutkan," kata Conte.
Chelsea kini memimpin klasemen dengan perolehan 43 poin dari 17 pertandingan. Mereka unggul tujuh poin atas City yang berada di posisi kedua.
(mfi/fem)