Xhaka, 24 tahun, dikartu merah dalam kemenangan Arsenal atas Swansea City 3-2, Oktober lalu. Itu adalah kartu merah delapan Xhaka di level klub dan internasional dalam dua tahun.
Di awal bulan ini, permainan keras Xhaka kembali merugikan The Gunners. Bintang sepakbola Swiss itu melakukan tekel yang membuahkan hadiah penalti kepada Stoke City, meskipun Arsenal akhirnya memenangi laga dengan skor 3-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku menerima cukup banyak kartu kuning dalam beberapa tahun terakhir, juga beberapa kartu merah," aku Xhaka kepada situs resmi Arsenal. "Tapi aku tidak melihatkanya sebagai sebuah masalah."
"Memang begitulah aku bermain. Kalau Anda merenggutnya maka aku tidak akan bisa berada di tempatku sekarang," kata dia.
"Jadi aku pikir kartu-kartu kuning dan kartu-kartu merah bukan menjadi masalah yang besar. Kurasa aku memang seorang pemain yang agresif. Fair tapi agresif, seseorang yang menyukai hal-hal yang keras."
"Aku tidak akan berubah untuk siapapun. Aku adalah aku, orang-orang menerimaku atau tidak. Aku memiliki kekuatan dan kelemahan yang coba kutingkatkan. Aku belumlah mencapai puncak. Aku baru berusia 24 tahun dan masih punya banyak waktu untuk meningkat," lugas Xhaka.
(rin/raw)











































