Ranieri, yang sebelumnya sempat dipandang sebelah mata, memimpin Leicester City membuat salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepakbola pada musim lalu. Dia mengantarkan The Foxes menjuarai Premier League dan memutarbalikkan semua prediksi.
Sejak Ranieri menjadi pelatih sepakbola pada 1986, gelar Premier League tersebut merupakan gelar liga pertama yang dia raih. Dia tak mampu mencapainya saat masih menukangi Napoli, Fiorentina, Valencia, Atletico Madrid, Chelsea, Juventus, AS Roma, Inter Milan, maupun Monaco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, saya juga tak boleh lupa dari mana saya berasal, seperti halnya Jamie Vardy (yang memulai kariernya di klub non-liga) dan saya perlahan-lahan menanjak dan setelah 30 tahun saya memenangi titel. Itu berarti saya bekerja sangat keras, dan untuk alasan ini saya sangat senang," imbuh pelatih berusia 65 tahun itu.
"Saya juga senang dengan banyak orang dari klub dan ketua klub karena saya ingin kembali ke Inggris. Saya menyukai semangatnya, atmosfernya, dan segala hal di sekitar sepakbola di sini," lanjutnya.
"Ketika saya tiba, saya bertemu orang-orang di Leicester dan merasakan antusiasme yang fantastis. Ketua klub selalu memberi kami banyak energi positif, yang mana penting untuk manajer dan semua staf di sekitar saya. Ini adalah tahun yang menakjubkan," kata Ranieri.
(mfi/mfi)