City sudah selalu dikenal sebagai tim yang mengandalkan penguasaan bola. Ciri itu semakin kental ketika Pep Guardiola datang di awal musim ini, dengan membawa unsur kental tiki-taka dari Barcelona.
Sebaliknya, Liverpool punya gaya bermain menekan balik atau gegenpressing yang sudah jadi ciri permainan Klopp. Namun demikian, Klopp menekankan pentingnya untuk tak fokus dengan satu cara bermain saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Filosofi yang jelas tidak berarti Anda terpaku pada itu setiap saat. Kalau Anda harus beradaptasi dengan lawan, maka itu yang kami semua lakukan," kata Klopp di situs resmi klub.
"Gaya permainan itu bukanlah segalanya. Itu memang penting, tapi pada akhirnya Anda cuma ingin para pemain bergerak ke depan dengan bola. Bagaimana cara Anda melakukannya itu tidaklah penting."
"Bukan sebuah perbedaan besar antara ide-ide permainannya, tapi ketika Anda melihat dari luar ada gambaran bahwa Pep lebih ke penguasaan bola dan saya cenderung ke gaya menekan balik."
"Saya tak perlu sebutan-sebutan untuk berbagai hal. Kami memainkan sepakbola yang menurut kami masuk akal dan Pep melakukan yang sama dengan timnya dan ide-idenya. Saya tak pernah terlalu memikirkan ide manajer lain, sampai tepat sebelum laga ketika kami melawan mereka," imbuhnya. (raw/raw)