Pep Guardiola memboyong Bravo dari Barcelona pada musim panas lalu demi mendapatkan kiper yang cocok dengan kemauannya. Manajer asal Spanyol itu berani menyingkirkan Joe Hart, yang sebelumnya bukan hanya berstatus kiper utama City tapi juga sosok berpengaruh di dalam tim.
Guardiola butuh Bravo karena kiper internasional Chile itu punya kemampuan mendistribusikan bola dari belakang dan ikut membangun serangan. Hal itu cocok dengan filosofi permainan Guardiola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal ini, Guardiola membela Bravo. Menurutnya, Bravo pada akhirnya akan bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan sepakbola Inggris.
"Dia cukup cerdas, dia punya cukup pengalaman, dia dinominasikan sebagai satu dari lima kiper terbaik di dunia. Dia punya pengalaman di Eropa, di seluruh dunia, di Amerika Selatan, di mana intensitas pertandingan di sana sangat berat," ujar Guardiola di Sky Sports.
"Dia segera menyadari harus berhati-hati dengan bola-bola yang masuk ke kotak penalti semacam ini. Dia menyadarinya sendiri," imbuhnya.
"Tak perlu membaca surat kabar atau komentar pelatih yang mengatakan 'Pergi ke sana, hati-hati di sini, ini sangat berbeda'," kata Guardiola.
Lebih lanjut lagi, Guardiola juga merasa Bravo diperlakukan secara tidak adil karena pendatang baru lainnya tidak disorot sedemikian besar.
"Dia harus beradaptasi, tapi semua kiper, bek tengah, full-back, dan striker juga. Saya tahu orang-orang fokus ke Claudio, tapi kenapa Claudio harus beradaptasi sementara pemain-pemain lain tidak? Saya melihat banyak kiper yang punya masalah serupa seperti Claudio dengan bola-bola ini dan ketika mereka berjuang untuk mereka. Ini bukan cuma Claudio Bravo," katanya.
(mfi/cas)