Hart terpaksa menjadikan Torino sebagai pelabuhan sementara setelah Pep Guardiola tak menginginkannya di Manchester City. Manajer asal Katalan itu lebih memilih mendatangkan Bravo yang dinilai punya kualitas tambahan dalam hal kemampuan melepaskan operan.
Kedatangan Bravo mulanya terlihat sangat menjanjikan. Mantan penjaga gawang Barcelona itu langsung meraih tiga kemenangan beruntun pada awal karier merumput di Liga Primer Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu pula City mulai tidak kokoh di puncak klasemen. Gawang Bravo juga begitu mudah dibobol oleh lawan-lawan yang dihadapi, kondisi yang bertahan sampai saat ini. Terakhir, mereka diberondong empat gol oleh Everton.
Sementara itu, Hart malah tampil baik bersama Torino. Meski memulai debut dengan kemasukan dua gol saat kalah 1-2 dari Atalanta, penjaga gawang nomor satu Inggris itu sukses mencatat clean sheet di dua laga selanjutnya.
Menurut data dari Who Scored, Hart sudah mengemas lima clean sheet di Serie A, sedangkan Bravo mencatat empat kali di Liga Primer Inggris. Akan tetapi, dalam hal jumlah kemasukan, Bravo lebih unggul sedikit. Penjaga gawang asal Chile itu kemasukan 23 gol di liga, sementara itu Hart kemasukan 25 gol. Seluruh statistik itu diraih dari jumlah penampilan yang sama: 18 pertandingan liga domestik.
Perbedaan mencolok dari pencapaian kedua penjaga gawang tersebut baru terlihat pada segi penyelamatan. Bravo hanya mampu bikin 31 penyelamatan dengan rincian empat di kotak enam yard, 12 di area penalti, dan 15 dari luar kotak.
Catatan Bravo itu kalah telak dari penjaga gawang yang ia singkirkan. Hart mampu bikin penyelamatan di liga sebanyak 60 kali, dengan rincian lima di kotak enam yard, 35 di area penalti, dan 20 dari luar kotak.
Di pertandingan melawan Milan, Hart mampu bikin tujuh penyelamatan. Berkat permainan apiknya itu, Milan baru dapat memperkecil kedudukan menjadi 1-2 berkat kecanggihan teknologi garis gawang dalam melihat posisi bola yang dihalau Hart.
Permainan gemilang Hart harus ternodai dengan gol penalti yang dicetak Carlos Bacca di menit 60 hingga memaksa pertandingan berakhir imbang 2-2. Walaupun kemasukan dua gol, Who Scored memberikan penilaian 7,7 bagi penjaga gawang 29 tahun itu.
Meski catatan penyelamatan Hart selama di Torino sangat baik, ia belum memenuhi kriteria kiper yang dibutuhkan Guardiola. Sejauh ini, akurasi umpan Hart masih kalah bagus dari Bravo.
Hart hanya bikin 184 umpan akurat dari 300 kali usaha yang dilepaskan. Sedangkan Bravo mampu bikin 322 umpan sukses dari 414 kali usaha.
Jika melihat masing-masing catatan keberhasilan Hart dan Bravo, Guardiola seperti harus betul-betul berpikir jernih dalam memilih. Mau ahli penyelamat gawang atau penjaga gawang ahli umpan pendek?
Bagaimana, Guardiola?
Joe Hart | Claudio Bravo | |
18 | Main (liga domestik) | 18 |
5 | Clean Sheet | 4 |
25 | Kemasukan | 23 |
60 | Penyelamatan | 31 |
57,14% | Akurasi Umpan | 77,8% |