Demi memberi tempat untuk Bravo, Pep Guardiola telah menggeser Joe Hart dari posisi kiper nomor satu City. Guardiola menginginkan Bravo karena menganggap kiper asal Chile itu sesuai dengan filosofi permainannya.
Bravo sejauh ini berhasil memenuhi ekspektasi Guardiola untuk aktif terlibat dalam proses distribusi bola di atas lapangan. Namun, dia justru punya catatan buruk terkait tugas utamanya sebagai kiper, yaitu menjaga gawangnya dari kebobolan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Claudio Bravo: 180 Menit, Kebobolan 6 Gol dari Enam Tembakan Lawan)
Mantan penjaga gawang City, Shay Given, bersimpati kepada Bravo. Given meminta Bravo untuk lekas menyesuaikan diri dengan gaya sepakbola Inggris. Dia menyebut De Gea adalah contoh yang sangat baik.
![]() |
De Gea juga mendapatkan sorotan tajam saat baru diboyong Manchester United dari Atletico Madrid pada 2011 silam lantaran melakukan banyak kesalahan. Namun, perlahan-lahan De Gea membuktikan dirinya adalah pengganti yang sepadan untuk Edwin van der Sar. Kiper asal Spanyol itu bahkan tiga kali terpilih sebagai pemain terbaik MU berkat penampilan cemerlangnya di bawah mistar.
"Dia harus (beradaptasi) dan dia harus melakukannya dengan segera. Mereka (City) membayar 17 juta poundsterling untuk mendapatkannya dan menyingkirkan seorang kiper hebat dalam diri Joe," ujar Given di Sky Sports.
"Dia berada di bawah tekanan dengan bola-bola yang masuk ke kotak penalti, yang mungkin tidak dia hadapi di Spanyol, dan dia mendapatkan beberapa pertanyaan yang mungkin tak bisa dia jawab," tutur Given, yang membela City pada 2009-2011.
"Dia harus beradaptasi dan De Gea adalah sebuah contoh yang sangat bagus. Dia (De Gea) datang dan ada tanda tanya soal dirinya. Dia lalu membuktikan, bukan cuma kepada orang-orang di negara ini, tapi juga ke seluruh dunia, bahwa dia adalah salah satu kiper terbaik," katanya.
(mfi/rqi)