Sebagai gambaran singkat Lincoln merupakan sebuah tim non-liga, atau bermain dalam divisi di bawah Premier League dan tiga divisi Football League. The Imps tepatnya bermain di divisi lima sepakbola liga Inggris.
Terkait itu keberadaan Lincoln di babak kelima, 16 besar, Piala FA saja sebenarnya sudah menjadi pencapaian tersendiri. Bersama Sutton United yang juga merupakan tim dari National League, baru kali ini lagi ada dua tim dari non-liga yang bisa sampai ke babak kelima Piala FA semenjak 1888.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Nah, Lincoln pada prosesnya berjaya 1-0 atas Burnley di Turf Moor berkat gol tunggal Sean Raggett di menit ke-89. Tiket babak perempatfinal, delapan besar, pun berhasil disabet Lincoln.
Lincoln, yang berada 81 posisi di bawah Burnley dalam piramida sepakbola Inggris, pun menjadi tim non-liga pertama semenjak QPR pada 1914 yang mencapai perempatfinal -- alias 103 tahun silam.
"Sepakbola di level kami bukanlah romansa dan momen berada dalam sorotan seperti ini amatlah spesial," kata Manajer Lincoln Danny Cowley di BBC.
"Ini merupakan kesempatan satu banding 100 dan untungnya kami berhasil meraih kesempatan tersebut," ujarnya.
Dalam sejarah klub Lincoln, yang saat ini berumur 133 tahun, baru kali ini pula mereka berhasil menembus perempatfinal.
Satu torehan lain: Lincoln menjadi klub ketiga sepanjang sejarah kompetisi itu yang mampu menyingkirkan empat klub-klub liga dalam satu musim yang sama. Semenjak Telford pada 1985, juga baru Lincoln yang bisa melakukannya lagi.
"Adalah sebuah keajaiban buat sebuah klub non-liga untuk bisa ada di delapan besar. Para pemain tampil luar biasa dalam menghadapi sebuah tim dari Premier League," ucap Cowley.
"Babak delapan besar Piala FA terdengar cukup keren. Kami sudah bekerja keras dan sangat bangga kepada pemain," tuturnya.
(krs/rin)