Ranieri, yang mengantar Leicester bikin kejutan dengan menjuarai Premier League musim lalu, secara mengejutkan diberhentikan pada 23 Februari 2017.
Kendali nakhoda tim, saat itu untuk sementara, kemudian diserahkan kepada Shakespeare yang sebelumnya menjadi asisten Ranieri di Leicester.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Action Images via Reuters / Carl Recine Livepic |
Bersama pria Inggris 53 tahun lalu itu, Leicester kemudian mulai bangkit -- membuat Shakespeare pada prosesnya dipermanenkan sebagai manajer baru, sebuah pengalaman pertama buat mantan caretaker West Bromwich Albion itu.
Sejauh ini sudah empat pertandingan 'Si Rubah' dijalani bersama Shakespeare. Empat kemenangan pula dicatatkan, tiga di Premier League dan satu di Liga Champions.
Diawali dengan keberhasilan menang 3-1 ketika menjamu Liverpool di laga pertama tanpa Ranieri, lalu kemenangan 3-1 lainnya saat kedatangan Hull City, kemenangan berikutnya dengan skor 2-0 ketika kendatangan Sevilla di Liga Champions, dan yang teranyar adalah kemenangan 3-2 di markas West Ham United, Sabtu (18/3/2017).
[Baca juga: Leicester Lanjutkan Tren Kemenangan, Tumpas West Ham 3-2]
Secara khusus di Premier League, Leicester kini sudah merangkai tiga kemenangan dan dengan stabil berada di posisi 15 selama tiga pekan alias naik dari peringkat 18 yang ditempati selepas laga terakhir Ranieri.
Kendatipun masih jauh dari aman, karena cuma ada enam angka yang memisahkan dari tim penghuni posisi teratas zona maut Premier League, hasil-hasil itu setidaknya sudah mengindikasikan kebangkitan The Foxes.
Yang menarik untuk disimak kemudian adalah bahwa dalam empat laga Leicester di bawah arahan Shakespeare itu, ada peningkatan performa pula dari Mahrez dan Vardy -- yang musim lalu jadi inspirator tim.
Mahrez sudah mengontribusikan dua gol dan satu assist di era Shakespeare, setelah cuma membuat lima gol dan tiga assist dalam 32 laga di seluruh kompetisi sebelum itu.
Foto: Reuters / Peter Nicholls |
"Rerata peluang yang dibuat oleh si pemain Aljazair juga meningkat dari 1,62 menjadi 1,86. Ia juga membuat percobaan dribble lebih banyak per pertandingan (7.43) dibandingkan sebelumnya (6,19)," catat BBC.
Sementara itu Vardy, yang musim lalu mencetak 24 gol liga, telah tiga kali mencetak gol dan menambahkannya dengan dua assist dalam empat pertandingan terakhirnya. Ketika bersama Ranieri sebelumnya musim ini, Vardy cuma membuat empat gol dalam 32 pertandingan dan tidak membuat satu assist pun.
Foto: Getty Images Sport/Steve Bardens |
"Jumlah peluang yang dibuat oleh mantan striker non-liga itu meningkat dari 0,92 menjadi 1,56 per pertandingan. Jumlah sentuhannya di kotak penalti lawan pun bertambah dari 3,88 menjadi 7,02, dan percobaan giringan bola darinya meningkat dari 1,79 menjadi 3,12," sebut BBC.
Mahrez dan Vardy juga berkombinasi saat mencetak gol pembuka kemenangan Leicester atas The Hammers pada akhir pekan -- Vardy membuat assist untuk gol Mahrez. Vardy juga mencetak gol ketiga timnya di laga itu.
(krs/mrp)












































Foto: Action Images via Reuters / Carl Recine Livepic
Foto: Reuters / Peter Nicholls
Foto: Getty Images Sport/Steve Bardens