Musim ini, City sempat disebut sebagai kandidat kuat. Selain mendatangkan Guardiola, skuat mereka juga mendatangkan beberapa pemain kelas satu.
City sempat melaju kencang dengan tak terkalahkan di enam laga perdana. Namun, inkonsistensi penampilan menyerang City setelahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beda dengan Chelsea dan Spurs yang bisa konsisten di kandang dengan yang cuma sesekali terpeleset.
Hasil itu membuat City kini mengoleksi 75 poin, tertinggal 15 poin dari Chelsea yang jadi juara dan delapan angka dari Spurs sebagai runner up.
Andai saja City tak membuang banyak kesempatan saat bermain di kandang, maka 17 poin yang bisa terbuang itu mungkin akan membawa tim 'Biru Langit' jadi penguasa liga.
"Biasanya tim besar selalu bertarung sampai akhir dan setelah itu Anda bisa menang atau kalah," ucap Guardiola dikutip Mirror.
"Di Premier League, kami tidak berjuang sampai akhir untuk hasilnya karena dua tim lebih baik dari kami dan kami banyak kehilangan poin di kandang," sambungnya.
Di pekan terakhir, City akan menghadapi Watford di Vicarage Road, Minggu (21/5/2017). Guardiola berharap timnya menang agar selisih poinnya tidak tambah melebar dengan Chelsea atau Spurs.
"Kami harus memperbaiki musim depan, tergantung pada apa yang terjadi lusa, kami akan menyelesaikan musim dengan 15 atau 17 poin di belakang tim pertama dan kedua. Kesenjangan dengan pemimpin kejuaraan sangat besar," lanjut eks manajer Barcelona dan Bayern Munich itu.
"Kami harus bekerja lebih keras musim depan untuk mengurangi kesenjangan itu," tambah Guardiola.
(cas/cas)











































