Chelsea membatalkan acara pawai juara Premier League dan berpotensi untuk sekaligus merayakan trofi Piala FA pada Minggu (28/5/2017). Namun, rencana itu dibatalkan.
Keputusan itu diambil sebagai imbas ledakan bom di Manchester Arena saat konser Ariana Grande, Senin (22/5/2017) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teror itu mengguncang Cahill. Dia sampai menolak untuk membicarakan laga final Piala FA lawan Arsenal di Stadion Wembley, Sabtu (27/5/2017) malam WIB.
"Sebelum membicarakan pertandingan, penting untuk menunjukkan rasa hormat dan menyatakan belasungkawa terhadap keluarga yang menjadi korban di Manchester," kata bek Chelsea Chaill seperti dikutip dari The Telegraph.
"Kami semua punya keluarga dan saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka saat ini. Saya tinggal di dekat Manchester, itu adalah kota yang hebat dan saya yakin mereka akan kuat," sambung dia.
Cahill merupakan salah satu pemain yang pernah merasakan suasana mencekam akibat ledakan bom. Pengalaman buruk itu didapatkannya saat tragedi bom Paris pada November 2015.
Peristiwa itu terjadi sebelum laga persahabatan Inggris dengan Prancis di area Stade de France. Sedikitnya sepuluh orang menjadi korban dalam ledakan di titik tersebut.
"Sulit. Ada unsur untuk mencoba menjalani hidup dengan cara yang normal. Semua orang mencoba memastikan hal itu tidak mempengaruhi Anda, tapi hal itu mempengaruhi semua orang di Inggris, terutama keluarga," ujar dia.
"Ini adalah sebuah tragedi, seperti saat kami bermain di Wembley setelah pemboman di Paris. Ini mengerikan. Kami mengirimkan ucapan belasungkawa kami kepada semua korban dan saya yakin pihak keamanan akan menjaga kami di Wembley pada hari Sabtu. Kami akan mencoba dan menikmati sebisa mungkin," harap dia.
(fem/fem)