Cazorla, 32 tahun, menepi dari lapangan hijau sejak bulan Oktober 2016 lalu. Gelandang asal Spanyol itu terkena tendangan di Achilles-nya pada laga Liga Champions melawan Ludogorets Razgrad.
Proses pemulihan Cazorla tak berjalan sesuai rencana. Dia mengalami komplikasi yang membuat cederanya tak segera sembuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya terakhir kali bermain pada bulan Oktober. Saya sudah menjalani delapan operasi, yang terakhir kemarin (Senin). Saya berharap semuanya berjalan lebih baik," ungkap Cazorla kepada Cadena Ser seperti dikutip Independent.
"Saya mengalami komplikasi sejak November. Saya mengalami infeksi bakteri dalam operasi saya, tulang saya terinfeksi, lukanya tak akan menutup, dan saya menjalani cangkok," jelasnya.
Bagi Cazorla, musim 2016/2017 merupakan musim terburuk dalam kariernya. Dia mengaku tak pernah mendapatkan cedera seperti ini sebelumnya.
"Saya ingat pernah melalui masa sulit dengan masalah punggung (saat masih membela Villarreal pada 2010), tapi ini lebih buruk karena (pemulihannya) tak bergantung pada saya. Sekarang saya tak bisa memikirkan soal masa depan, saya cuma ingin kembali bermain," katanya.
Cazorla tak tahu kapan bisa comeback ke lapangan hijau. Akan tetapi, dia pasti melewatkan awal musim depan.
"Anda merasa seperti ingin menyerah, tapi hasrat saya untuk bermain sepakbola di atas segalanya. Sangat sulit untuk menetapkan tanggal (kembali bermain), tapi saya pikir tidak akan lebih cepat daripada lima bulan," ujarnya.
Meski dalam kondisi cedera, Cazorla mendapatkan perpanjangan kontrak, yang membuatnya tetap di Arsenal hingga 2018.
"Mereka (Arsenal) sangat baik kepada saya. Mereka memberi saya perpanjangan kontrak sebelum saya dioperasi (pada bulan Desember). Pelatih (Arsene Wenger) bicara kepada saya dan meyakinkan saya," kata Cazorla.
(mfi/raw)