Ibarat Petinju, Liverpool Oke Saat Menyerang tapi Rawan Di-KO

Ibarat Petinju, Liverpool Oke Saat Menyerang tapi Rawan Di-KO

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 03 Okt 2017 16:53 WIB
Liverpool oke dalam menyerang, tapi gampang dipukul KO (Reuters/Carl Recine)
Jakarta - Joey Barton menyamakan Liverpool dengan petinju Amir Khan. Si Merah punya serangan yang indah, tapi rawan dipukul KO.

Liverpool dalam performa yang kurang oke usai melumat Arsenal 4-0 dalam laga Premier League pada akhir Agustus lalu. Dari tujuh laga terakhir di semua kompetisi, The Reds cuma memetik satu kemenangan, dua imbang, dan empat kali kalah.

Pada laga terakhir di Premier League, tim besutan Juergen Klopp ditahan imbang 1-1 oleh Newcastle. Padahal, dalam laga itu Whoscored mencatat jika Liverpool mendominasi laga 68% dengan 17 tembakan dan dua yang mengarah ke sasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Apa yang ditunjukkan Liverpool membuat Barton teringat dengan Khan, yang merupakan petinju kelas welter asal Bolton, Inggris. The Reds dianggap oke dalam menyerang, tapi rapuh di pertahanan.

"Liverpool begitu chinny (punya dagu lemah yang membuat mudah diincar lawan), jika menggunakan istilah tinju," kata Barton kepada talkSport.

"Mereka melontarkan serangkaian pukulan yang keras, mereka suka menyerang namun mereka mengingatkan saya kepada Amir Khan. Mereka mudah dserang untuk kemudian dikalahkan KO," tambahnya.



Chinny adalah sebutan untuk petinju yang punya dagu atau rahang yang lemah. Biasa, petinju seperti itu kerap jatuh jika dagunya dihantam dengan keras oleh lawan.

Dalam karier tinju, Khan sudah kalah KO sebanyak tiga kali. Kekalahan tercepat terjadi dalam waktu 30 detik pada 2008 silam dari Breidis Prescott, setelah rahangnya mendapat hantaman.

(din/cas)

Hide Ads