Ranieri tahu persis mengenai situasi sulit tersebut karena pernah mengalami sendiri. Ia dipecat sembilan bulan setelah mengantar Leicester City menjuarai Premier League 2015/2016, setelah The Foxes tercecer di papan bawah.
Situasi Chelsea, di bawah arahan Antonio Conte sebagai manajer, tidak separah itu. Tapi start The Blues tetap tidak bagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senantiasa sulit untuk menjuarai liga lagi di musim berikutnya. Chelsea juga punya Liga Champions dan itu tidaklah mudah," ujar Ranieri seperti dilansir Reuters.
"Tidak mudah ketika banyak tim-tim lain sudah melakukan perombakan pemain dalam skuatnya," lanjut peracik taktik yang pernah menangani Chelsea pada 2000-2004 itu.
Saat menjuarai Premier League musim lalu, Chelsea memang bisa fokus sepenuhnya di ajang itu karena absen dari kompetisi antarklub Eropa. Musim ini Si Biru mesti membagi fokus.
Selain itu, seperti yang pernah dikeluhkan Conte, aktivitas transfer Chelsea pun tidak sepenuhnya memuaskan, secara khusus jika dibandingkan dengan agresifnya transfer klub rival mereka.
Pun demikian, Ranieri meyakini bahwa Conte bakal memastikan Chelsea akan kembali ke jalur positif. "Ia dalam kondisi gembira. Ia manajer luar biasa dan berusaha melakukan yang terbaik buat Chelsea."
(krs/rin)











































