Matic dulu sempat dibuang oleh Chelsea ketika dia belum bisa apa-apa dan Benfica menampungnya pada tahun 2011 sebelum ditarik balik pada Januari 2014.
Di musim 2014/2015, Matic langsung jadi andalan Jose Mourinho di lini tengah. Pada musim itu, Matic adalah penyeimbang di lini tengah Chelsea bersama Cesc Fabregas. Ketika Matic tampil buruk karena cedera semusim setelahnya, Chelsea pun kelimpungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, dari sisi defensif, Matic memegang kunci permainan ofensif formasi 3-4-3 milik Conte. Bersama N'Golo Kante, Matic menjadi nyawa di lini tengah Chelsea. Ketika Kante bergerak ke sana kemarin, Matic tetap berada di garis tengah untuk memotong arus serangan lawan.
Menurut catatan Whoscored, Matic membuat rataan 1,5 tekel, 1,4 intersep, 0,9 foul, 1,3 tekel, dan 0,3 blok per laga dari sisi defensif. Dari sisi passing pun, Matic membuat rata-rata 53,3 passing dengan tingkat akurasi 87,7 persen. Lalu ada rata-rata empat umpan panjang per laga.
Diego Costa atau Eden Hazard pun bisa dengan mudah menyerang pertahanan lawan lewat serangan balik yang diawali umpan panjang Matic musim lalu. Tapi itu musim lalu, karena segalanya berubah musim panas lalu ketika Chelsea melepas begitu saja Matic ke Manchester United yang notabene rival langsung di papan atas.
Apakah para petinggi Chelsea termasuk Roman Abramovic dan Conte sedang mabuk? Apakah itu karena kedatangan Tiemoue Bakayoko serta Danny Drinkwater? Kalau memang seperti itu, apa yang ditampilkan Chelsea sejauh ini menunjukkan sebaliknya.
Chelsea sebagai juara bertahan masih berada di peringkat keempat dengan 19 poin dari 10 laga, selisih sembilan angka dari Manchester City di puncak. Sementara di Liga Champions, Chelsea berada di peringkat kedua grup usai kalah 0-3 dari AS Roma kemarin.
Permainan Chelsea pun tak seimpresif musim lalu terutama di lini tengah. Cedera Kante pun dianggap sebagai biang keladi dan ditambah lagi Bakayoko serta Drinkwater ikut-ikutan masuk ruang perawatan. Makin pusinglah kepala Conte ketika Fabregas kerepotan mengawal sendirian lini tengah Chelsea.
Sementara, kehadiran Matic malah membuat lini tengah MU menjadi bertenaga. Paul Pogba yang musim lalu bertugas ganda membantu pertahanan kini bisa lebih leluasa menyerang ke depan. Gawang David De Gea yang baru kebobolan empat gol tak lepas dari peran Matic sebagai pelapis terakhir di depan formasi tiga bek.
Dari statistik defensif Matic di MU, rata-rata 1,9 tekel, 1,7 intersep, 1,1 sapuan, dan 0,2 blok per laganya. Untuk urusan passing, Matic punya akurasi umpan akurat 87,8 persen denga rata-rata sekitar enam umpan panjang per laga.
Jangan heran jika Romelu Lukaku, Marcus Rashford, atau Henrikh Mkhitaryan begitu dimanjakan juga oleh kehadiran Matic.
"Saya terkejut ketika agen Matic menelepon saya dan bilang 'apakah kamu mau dia?," ujar Mourinho kepada Sky Sports.
"Saya terkejut, tapi saya kenal dia sebagai agen. Dia selalu terbuka dan tidak basa-basi, tidak membuang waktu, dia bukan tipe agen yang sengaja memancing ketertarikan tim lain demi meningkatkan gaji kliennya di klub lamanya," sambungnya.
"Wajar jika dia orangnya begitu lugas, jadi ketika dia bilang pada saya 'Anda bisa membelinya jika Anda mau', tentu saja saya mau," tutupnya.
Apakah laga comeback Matic ke Stamford Bridge, Minggu (5/11/2017) malam WIB besok berujung suka atau malah duka untuknya?
(mrp/raw)