MU menjalani empat pertandingan dalam kurun waktu sepuluh hari sejak 23 Desember hingga 1 Januari. Setelah bertemu Leicester City pada Sabtu (23/12/2017) lalu, The Red Devils akan melawan Burnley (26/12), Southampton (30/12), dan Everton (1/1/2018).
Dengan jadwal sepadat itu, MU justru kehilangan beberapa pemainnya akibat badai cedera. Hal inilah yang membuat Mourinho makin pusing dalam menentukan susunan pemain timnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MU kemudian membandingkan jadwal yang harus mereka jalani pada periode yang sama dengan jadwal tim-tim rival. Mereka menganggap jadwal tim-tim rival lebih ringan. Arsenal dan Tottenham punya waktu istirahat tiga hari lebih banyak, Chelsea dua hari lebih banyak sementara City sehari lebih banyak.
Baca juga: MU Keluhkan Jadwal Padat di Akhir Tahun |
"Saya tidak hanya berbicara tentang keistimewaan jadwal dengan enam hari untuk pemulihan, enjoy, dan persiapan, tapi yang sedikit lebih banyak dari kami. Misalnya, jadwal-jadwal dengan sedikit lebih banyak istirahat, seperti satu hari," kata Mourinho seperti dikutip dari ESPN.
"Tambahan hari sangat berharga karena itu berarti mereka tidak bekerja (pada Hari Natal), berarti mereka dapat kembali bekerja (pada hari Selasa) dan bersiap untuk hari berikutnya. Masalah yang saya lihat di sini adalah perbedaan antara beberapa tim," keluh pria asal Portugal itu.
Setelah Premier League berjalan setengah musim, MU masih menempati peringkat kedua di klasemen sementara. MU tertinggal 13 poin di belakang City.
(ran/mfi)











































