Gagal Paham dengan Arsenal

Gagal Paham dengan Arsenal

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 02 Feb 2018 13:50 WIB
Foto: Andrew Couldridge/Action Images via Reuters
London - Arsenal mendapatkan dua pemain baru di lini serang pada bursa transfer Januari. Keputusan untuk tak memperkuat pertahanan dinilai mengherankan.

Arsenal mendapatkan Henrikh Mkhitaryan dan Pierre-Emerick Aubameyang di bursa transfer Januari lalu. Dua pemain ini menjadi pembaruan di lini serang setelah The Gunners melepas Theo Walcott, Olivier Giroud, dan Alexis Sanchez di periode yang sama.

Langkah ini disebut takkan menyelesaikan masalah Arsenal selama ini. Sebab problem utama mereka ada di pertahanan, dengan bek-bek yang sudah perlu diperbarui. Sudah sewajarnya Arsenal merekrut pemain bertahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melihatnya di laga tengah pekan di Swansea. Anda cuma bisa berpikir, Anda terus membeli pemain menyerang tapi melihat masalah-masalah lama," ungkap Carragher dikutip Sky Sports.

"Masalahnya takkan hilang, takkan hilang karena apa yang terjadi di Januari lalu. Mereka bahkan mungkin memburuk karena ada lebih banyak pemain menyerang di lapangan," imbuh eks pemain Liverpool ini.

Arsenal dihajar Swansea City 1-3 di laga teranyarnya. Dengan kekalahan itu, skuat besutan Arsene Wenger sudah kemasukan 34 gol sejauh ini yang jadi catatan terburuk di antara tim tujuh besar.

Sementara untuk lini serang, Arsenal relatif baik-baik saja. Sejauh ini mereka sudah bikin 46 gol, terbaik kelima di liga.

Carragher menilai Wenger gagal memahami problem sebenarnya di tim, sehingga salah melangkah di bursa transfer.

"Itu tanggung jawab Arsene Wenger. Karena dia sudah melihat problemnya selama 10 tahun, kita semua melihatnya, dan dia masuk ke jendela transfer dan membeli seorang penyerang dan Henrikh Mkhitaryan," ujarnya.

"Para pemain kita tunjuk sebagai sumber masalah, kita sudah tunjuk sejak lama. Dia cuma tak melihatnya. Dia tak cukup peduli dengan sisi lain lapangan selain lini serang."

"Bisnis yang mereka lakukan di Januari masih terasa seperti tak seorang pun di klub memahami dengan sesungguhnya apa masalah yang mereka punya," tandas analis Sky Sports ini. (raw/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads