Pada Minggu (4/3/2018) dini hari WIB, Liverpool akan menjamu Newcastle di Anfield. Duel itu sekaligus menghadapkan Benitez, mantan manajer tersukses Liverpool di era modern, dengan Klopp yang polesannya kepada The Reds kini cukup menuai apresiasi
Pada masanya di Liverpool dulu, Benitez menjadi sosok di balik comeback bersejarah Liverpool di final Liga Champions 2005 melawan AC Milan. Ia juga meraih trofi Piala Super Eropa di tahun yang sama, lalu Community Shield dan Piala FA satu tahun setelahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Premier League 2017/2018 sejauh ini Liverpool juga mampu menjadi tim tertajam kedua setelah Manchester City, si pemuncak klasemen, dengan torehan 65 gol.
Pun demikian, Benitez mengingatkan bahwa di masa depan catatan macam itu mungkin bakal dilupakan tanpa adanya trofi, sesuatu yang belum bisa dipersembahkan Klopp sejak bergabung pada 2015.
Rafael Benitez semasa jadi manajer Liverpool (Foto: Michael Regan/Getty Images) |
"(Dulu) kami memenangi empat trofi, bermain di tiga final, dan mencapai semifinal Liga Europa. Sehingga ada hasil-hasil bagus pada masa saya di sana (Liverpool) dan orang-orang mengingatnya," tuturnya kepada Sky Sports.
"Tidak ada yang membicarakan sebuah pekan ketika kami menang 5-0 lawan Aston Villa. Yang mungkin mereka ingat adalah ketika kami mengalahkan Barcelona dan Real Madrid, tapi tidak mengingat pertandingannya secara jelas. Yang mereka ingat adalah statistiknya dan dan trofi-trofinya."
"(Pencapaian macam) itu penting saat sebuah tim sedang bagus. Jalannya sebuah proses sangat penting, tapi setelah itu, Anda harus memenangi sesuatu. Terlepas dari itu, saya pikir mereka (Liverpool) punya potensi untuk melakukannya," jelas Benitez.
Newcastle sendiri saat ini masih tercecer di posisi ke-15 dengan 29 poin, cuma terpaut dua angka dari zona degradasi. Sedangkan Liverpool berada di posisi ketiga dengan 57 poin.
(krs/krs)












































Rafael Benitez semasa jadi manajer Liverpool (Foto: Michael Regan/Getty Images)