Sanchez didatangkan MU Januari lalu dari Arsenal yang mendapat Henrik Mkhitaryan sebagai alat tukarnya. Kedatangan Sanchez lantas membuat para pendukung MU bersorak-sorai.
Wajar adanya mengingat pencapaian Sanchez selama 3,5 musim berseragam Arsenal. Dia adalah mesin gol The Gunners dengan torehan 80 gol dari 165 penampilan di seluruh kompetisi, termasuk 60 di Premier League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat performa Romelu Lukaku yang belum impresif sejauh ini, kedatangan Sanchez diharapkan bisa mempertajam lini serang MU. Tapi kenyataan berbeda jauh dengan harapan.
Sanchez baru bikin satu gol dan dua assist dari delapan penampilan. Bahkan untuk memaksimalkan Sanchez, manajer Jose Mourinho sampai harus memainkannya di tengah, kanan, dan kiri.
Menurut Mourinho, Sanchez kesulitan saat ini karena masih dalam proses adaptasi dan publik diminta menunggu penampilan terbaik pesepakbola Chile itu musim depan.
Tapi Hamann tidak sependapat dengan Mourinho karena masa keemasan Sanchez diyakini sudah dilewatinya di Arsenal. Kini MU harus menerima Sanchez dengan sisa-sisa tenaganya.
"Saya tidak yakin apakah dia bisa memberikan dampak kepada tim seperti halnya tiga tahun lalu," ujar Hamann seperti dikutip Soccerway.
"Saya rasa dia sudah di pengujung umur 20-an, dia pemain yang sangat mengandalkan fisik, Anda harus melihat berapa lama lagi dia bisa bermain di level teratas atau minimal level yang sangat bagus."
"Dan saya sendiri tak yakin apakah dia masih pemain yang sama seperti saat dia pertama kali datang ke Arsenal," tutup Hamann yang memperkuat Liverpool 1999-2006 serta City 2006-2009.
(mrp/ran)











































