MU tersingkir di babak 16 besar Liga Champions usai dikalahkan Sevilla 1-2 secara agregat. 'Setan Merah' amat disoroti usai hasil tersebut, terlebih mengingat secara komposisi pemain mereka lebih baik dari Sevilla.
Tersingkir dari Liga Champions juga berarti MU kini praktis hanya punya satu trofi untuk dikejar, yakni Piala FA. Anak-anak asuh Jose Mourinho akan menghadapi Tottenham Hotspur di babak semifinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski secara matematika masih memungkinkan untuk dikejar, namun secara realistif hal tersebut sulit terjadi. City bahkan baru kalah sekali dalam 30 pekan dan cuma berimbang tiga kali.
Mourinho mengakui paham dengan kekecewaan fans usai tersingkir di Liga Champions. Namun untuk di Premier League, dia menegaskan bahwa MU memang sedang dalam masa transisi dan sejak awal kalah siap dari City.
"Saya memahami rasa frustrasinya, saya paham dengan kesedihan karena tersingkir di Liga Champions. Tapi saya tak paham hal-hal di luar itu," kata Mourinho kepada CNN.
"Di sejarah sepakbola seluruh dunia, bukan cuma di Inggris, Anda punya klub-klub terbesar dengan momen-momen transisi, Anda punya klub-klub terbesar dengan momen-momen keberlangsungan dan kemenangan permanen, dan inilah fase-fase di klub."
Baca juga: Kunci Kesuksesan MU di Masa Lalu: Harmoni |
"Dan saya pikir, sungguh pada saat ini melihat kami di Premier League, kami punya satu tim, tim yang jelas lebih siap dari kami dalam beberapa tahun terakhir untuk jadi nomor satu dan kami punya 18 klub di belakang kami. Satu di depan kami, 18 di belakang kami."
"Tentu saja ke depannya kami ingin ada 19 klub di belakang kami, tapi inilah realitanya. Dan realita untuk orang-orang dengan otak, dengan akal, dengan akal sehat, dengan pengetahuan akan apa olahraga itu, adalah kami ada dalam momen transisi," imbuhnya dilansir Soccerway.
-------
Dapatkan 10 merchandise menarik dari detikcom, dengan mengikuti survei ini. (raw/din)