Wenger sudah memimpin Arsenal lebih dari dua dekade. Ia sempat memberikan kesuksesan kepada The Gunners, secara khusus saat memberikan tiga trofi Premier League (1997/1998, 2001/2002, dan 2003/2004).
Sang manajer juga dikenal sebagai juru taktik yang sangat kental dengan filosofi atraktif. Arsenal tak pernah memainkan sepakbola pragmatis. Namun, belakangan ini sorotan dan kritikan kian deras mengarah ke Wenger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Musim lalu menjadi pertama kalinya dia gagal membawa Arsenal finis empat besar. Musim ini pun The Gunners duduk di peringkat enam. Sudah lama pula Gudang Peluru tak kuasa ikut bersaing memperebutkan titel Premier League.
Menjelang pertandingan Arsenal vs Stoke, Minggu (1/4/2018) malam WIB, Lambert menyebut bahwa Wenger merupakan korban dari kesuksesannya sendiri di klub London tersebut.
"Jika dia saja dikritik, kami semua bisa kena. Konyol mengatakan ia kehilangan sentuhan mengingat kesuksesan dan apa yang telah dia capai. Kalau Anda bisa merasakan sebagian saja dari kesuksesan itu, karier Anda sebenarnya sudah oke," ujarnya di Sky Sports.
"Tidak pernah menyenangkan melihat sesama manajer (menghadapi sesuatu seperti itu), terlepas seberapa lama Anda sudah ada di dunia sepakbola. Saya tidak sependapat (dengan kritikan)."
"Ia merupakan seorang korban dari kesuksesannya sendiri, (akibat) jumlah trofi yang dia menangi dan trofi-trofi level atas lainnya. Ia juga sudah berhasil mentransformasi sebegitu banyak pemain," tuturnya.
(krs/krs)