Ketika Theatre of Dreams Berubah Jadi Theatre of Nightmares

Ketika Theatre of Dreams Berubah Jadi Theatre of Nightmares

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 16 Apr 2018 15:01 WIB
MU tumbas dari West Brom di Old Trafford, hanya sepekan usai mengalahkan City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Manchester - Belum lama sejak Manchester United tampil gemilang di derby dan menunda pesta juara Manchester City. Akhir pekan kemarin, kegemilangan itu berubah jadi mimpi buruk.

MU tampil kontras dalam dua laga terakhirnya. Setelah menang dramatis dalam derby di Etihad Stadium, dengan membalikkan ketertinggalan 0-2 untuk menang 3-2, 'Setan Merah' takluk dari tim juru kunci.


Ya, akhir pekan kemarin MU tumbang 0-1 dari West Bromwich Albion yang ironisnya lagi terjadi di Old Trafford. Kekalahan itu secara otomatis membuat City, yang menang lawan Tottenham Hotspur sehari sebelumnya, memastikan diri juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MU bukan cuma membuang begitu saja momentum bagus usai derby, namun juga menyuguhkan trofi liga ke City. Eks penyerang Chelsea Chris Sutton menyebut buruknya hasil di Old Trafford membuat stadion MU tersebut untuk sesaat jadi Theatre of Nightmares.

Old Trafford sendiri memang punya nama lain Theatre of Dreams.


"Old Trafford jadi Theatre of Nightmares sore ini. Anda sebelumnya akan berpikir bahwa mereka bakal mengikuti kemenangan di derby dengan performa yang tangguh. Tapi mereka menyuguhkan titel ke City begitu saja," ungkap Sutton dilansir BBC.

Terkait sukses City memenangi trofi, Sutton menilai tim arahan Pep Guardiola itu memang sudah sepantasnya juara. Selama semusim, The Citizens sudah merangkai laju terbaik dan punya statistik meyakinkan.


"Manchester City layak mendapatkannya. Citra sepakbola mereka musim ini begitu gemilang. Mereka sudah mencetak lebih banyak gol dari tim lainnya dan mereka punya seorang manajer brilian," kata Sutton.

"Sepakbola mereka sudah amat luar biasa di mata dan mereka berada jauh di depan tim-tim lainnya," imbuhnya. (raw/mrp)

Hide Ads