Pogba menyandang status sebagai pemain termahal di dunia saat kembali ke Manchester United dari Juventus pada 2016. The Red Devils kala itu memboyongnya dengan harga 105 juta euro.
Setahun berselang, pada musim panas 2017, status pemain termahal direbut Neymar yang hijrah dari Barcelona ke Paris Saint-German dengan transfer 222 juta euro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penampilannya untuk MU menurun menjadi 37 kali dari dari 51 kali pada musim sebelum itu. Selain faktor cedera, ia juga beberapa kali ditepikan Manajer MU Jose Mourinho sepanjang musim 2017/2018. Kritikan juga bermunculan.
Baca juga: Prancis Berharap Banyak pada Paul Pogba |
Sejauh ini dia sudah menjadi pahlawan Prancis saat bertemu Australia. Sontekan Pogba yang mengenai kaki Aziz Behich di menit ke-80 membantu Prancis menang 2-1.
"Sepertinya saya tidak dibolehkan membuat kesalahan dibanding pemain lainnya. Ini lucu. Saya beralih dari transfer termahal di dunia, menjadi pemain paling dikritik di dunia. Para kritikus akan selalu ada di sana. Itu sepakbola," kata Pogba seperti dikutip dari Four Four Two.
"Ketika saya masih kecil bersama teman-teman, kami selalu mengakui kemampuan masing-masing dengan mengatakan 'kamu main bagus, kamu main jelek'. Itu selalu terjadi dalam sepakbola dan saya memperlakukan kritik yang datang seperti saat saya masih kecil," sambungnya.
Baca juga: 'Pogba Akan Bersinar di Piala Dunia 2018' |
"Saya sangat gembira di lapangan - dan itulah satu-satunya jawaban yang dapat saya berikan kepada semua orang yang mengkritik saya, atau berpikir ini-itu terhadap diri saya. Itu bukan masalah besar. Setiap orang memiliki pendapat," tegasnya.
(ran/krs)