.webp)
Duel Arsenal kontra City justru dimainkan paling akhir. Naik pentas di Stadion Emirates, Minggu (12/8) malam WIB, City memperoleh modal positif menyusul suksesnya merebut Community Shield lewat kemenangan 2-0 dari Chelsea.
City, yang tampil solid, sudah jelas menjadi tantangan besar bagi the Gunners. Pada 2017/18, Arsenal tiga kali melawan City dan tiga kali pula kalah. Di liga, Arsenal tumbang 1-3 di Etihad sebelum kandas 0-3 di London Utara. City menjadi sandungan Arsenal usai kalah 0-3 di final Piala Liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, City juga butuh kemenangan untuk membuat pernyataan sebagai team to beat sekaligus favorit juara yang harus ditakuti.
Baca juga: Berbagai Masalah Ancam Misi MU Jegal City |
Sebaliknya, MU akan bermain paling awal ketika meladeni tantangan Leicester di Old Trafford, Sabtu (11/8/2018) dinihari WIB. Menarik dinantikan bagaimana Setan Merah menandai laga pertamanya di tengah serangkaian masalah yang tengah dihadapi.
MU tampak kurang menyakinkan setelah pramusim yang kurang oke. Dari enam pertandingan, pasukan Jose Mourinho itu cuma memetik dua kemenangan dan menderita dua kekalahan dari rival domestiknya, Liverpool 1-4 dan Bayern Munich 0-1.
Kendati demikian, MU masih lebih diunggulkan ketimbang Leicester di pertandingan nanti. MU tidak terkalahkan dalam delapan pertemuan terakhir dan belum pernah kalah lagi di kandang sendiri dari Si Rubah sejak 1998.
Angka penuh berhasil diamankan the Red Devils dalam dua pertandingan kandang terakhir nya menghadapi Jamie Vardy cs lewat kemenangan 2-0 di Agustus 2017 dan 4-1 di September 2016.
Baca juga: (Masih) Mengejar City |
Sementara itu, City juga butuh kemenangan untuk membuat pernyataan sebagai team to beat sekaligus favorit juara yang harus ditakuti.
Tim London Utara lainnya, Tottenham Hotspur, akan membuka di markas Newcastle United. Spurs sukses memenangi dua perjumpaan terakhir termasuk di St. James' Park 2-0 pada awal musim lalu.
Kendati demikian, Newcastle sebelumnya sempat mempermalukan Spurs dengan kemenangan 5-1 (15/5/2016) dan 2-1 (13/12/2015). Tapi bagaimanapun, Tottenham tetap diunggulkan sekalipun belum mendatangkan satu pemain baru pun.
Lawatan di markas Huddersfield Town menjadi laga pertama bagi Chelsea. The Blues bertekad kembali ke papan atas setelah di musim lalu cuma finis kelima usai sebelumnya tampil sebagai juara.
Laga ini menjadi ujian awal bagi manajer baru Maurizio Sarri. Di bawah arahan Sarri, Si Biru belum cukup meyakinkan setelah cuma memenangi dua dari empat laga pramusim melawan tim-tim top Eropa dan itupun lewat adu penalti [Inter Milan dan Lyon].
Baca juga: Bisa Juara Musim Ini, Liverpool? |
Bagaimanapun, cukup besar peluang Chelsea mencuri poin di Stadion John Smith. Dua pertemuan kedua tim musim lalu, Chelsea tidak terkalahkan dengan kemenangan 3-1 di Huddersfield lalu seri 1-1 di Stamford Bridge.
Beralih ke kota pelabuhan, Liverpool akan menjamu West Ham di Anfield, Minggu (12/8) malam WIB. The Reds akan coba membuktikan diri setelah belanja besar di musim panas untuk mendatangkan Naby Keita, Fabinho, Xherdan Shaqiri, dan kiper termahal dunia Alisson Becker.
Pramusim Liverpool pun menjanjikan karena hanya sekali kalah dalam total sembilan pertandingan, termasuk memenangi empat pertandingan terakhir. Ekspektasi besar dihadapkan pada Liverpool di musim ini.
West Ham mesti menyiapkan strategi khusus untuk meredam permainan eksplosif Liverpool. Berkaca pada empat perjumpaan terakhir mereka di Premier League, The Hammers hanya meraih satu angka dan kalah tiga kali beruntun dengan kemasukan 14 gol dan cuma memasukkan empat gol saja.
Simak Juga 'Assist Terbanyak Premier League Milik De Bruyne':
 |
(rin/krs)
