El Nino menghabiskan sembilan musim di Inggris dengan membela Liverpool dan Chelsea. Meski begitu, Torres belum sekalipun merasakan manisnya mengangkat trofi juara liga, meskipun sukses memenangi Piala FA, Liga Champions, dan Liga Europa bersama the Blues.
Bersama juara bertahan Manchester City, saat ini kedua tim bersaing ketat di papan atas klasemen. Liverpool menempati posisi kedua dengan 30 poin, di bawah City (32) dan unggul dua poin dari Chelsea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin kedua tim tersebut memenangi tiap laga dan ketika keduanya saling berhadapan, saya tak akan menonton. Saya punya perasaan terhadap dua tim itu. Liverpool adalah waktu terbaik dalam karier saya. Saya mencintai kota, suporter, dan klub tersebut," kata pemain yang kini merumput di Jepang bersama Sagan Tosu itu.
"Saya masih berhubungan dengan mereka dan mereka membuat saya seperti di rumah ketika di sana. Sedangkan dengan Chelsea, mereka memberikan saya sesuatu yang diinginkan pemain yaitu trofi. Saya punya memori hebat di Chelsea, sehingga sulit untuk memilih," sambung Torres dilansir Sky Sports.
"Di Chelsea sekarang ada beberapa rekan yang sempat bermain bersama saya dulu. Tapi, di Liverpool tak ada lagi. Hanya Alberto Moreno yang sempat bersama di timnas. Tapi, saya masih berhubungan dengan beberapa staf dan berharap yang terbaik dengan mereka."
Selama empat musim berkostum merah, Torres pernah memimpin bekas timnya itu finis kedua di belakang Manchester United. Torres sadar betul, hasrat besar the Reds memenangi Premier League setelah terakhir menjadi kampiun liga pada 1990.
"Saya tahu betapa pentingnya memenangi Premier League untuk Liverpool. Saya berharap mereka memenangi gelar itu dan Chelsea memenanginya setahun setelahnya," tutur eks bintang Atletico Madrid itu.
(rin/ran)