Pochetttino benar-benar melupakan pemainnya yang satu itu ketika sedang menjelaskan situasi terakhir timnya, Tottenham Hotspur, yang dipastikan kehilangan Harry Kane Maret mendatang lantaran cedera.
Selain Kane, Lucas Moura juga belum fit, sedangkan Son Heung-Min sedang izin memperkuat negaranya di Piala Asia 2019. Hanya si penyerang veteran asal Spanyol, Fernando Llorente, yang tersedia di lini depan.
Dalam sesi jumpa pers, ada pewarta yang bertanya, "Apakah Vincent Janssen punya kans untuk masuk lagi ke tim Anda?"
"Tidak. Dia tidak ada dalam rencanaku," jawab Pochettino dengan pendek dan datar.
Kane has an injury issue, Son is heading away with South Korea & questions remain over Llorente's future. So, Mauricio, is there any chance of Vincent Janssen getting a game for #THFC? β pic.twitter.com/yeQbg2U9RJ
β Simon Peach (@SimonPeach) January 13, 2019
Kejam sekali, kata netizen di media sosial.
"Has Vincent Janssen got a chance of getting back into your team?"
β Toby Bilton (@TobyBilton1) January 13, 2019
"No, he's not in my plans."
Ruthless Pochettino #thfc
Siapa Vincent Janssen mungkin memang banyak tidak tahu, walaupun dia adalah pemain tersubur Liga Belanda di musim 2015/2016. Dari situ Janssen sepertinya berbakat, karena dia menjadi top skorer dalam debutnya di Eredivisie (bersama AZ Alkmaar), setelah memulai dua musim professional pertamanya di Almere City di divisi dua. Di usia kurang dari 22 tahun kala itu, ia menjadi top skorer termuda ketiga yang mampu mencetak minimal 25 gol dalam satu musim Eredivisie, sejak Ronaldo (Brasil) di musim 1994/1995.
Fakta-fakta itu membuat Tottenham dengan pede memboyongnya ke London dengan ongkos 20 juta euro pada musim panas 2016. Janssen pun menjadi pemain termahal yang pernah dijual AZ Alkmaar.
Tapi hanya sampai di situ. Di musim pertamanya di Premier League Janssen hanya dua kali menjadi starter, dan 20 lainnya sebagai pemain pengganti. Hanya dua gol ia ukir. Mandulnya Janssen disebut-sebut karena tidak memenuhi ekspektasi Pochettino di sesi-sesi latihan.
Sang manajer bukannya tidak berharap. Di musim lalu ia menerima pinangan klub Turki, Fenerbahce, untuk meminjam Janssen selama satu musim. Hasilnya? Ia mendulang lima gol dari total 18 pertandingan, plus cedera beberapa bulan.
Di musim panas lalu Janssen pulang ke London utara, sempat cedera (lagi), dan tetap saja tidak membangkitkan selera Pochettino. Kabarnya ia sedang menawar-nawarkan dirinya kepada Galatasaray, dengan melampirkan sendiri catatan medisnya.
Duh, sampai segitunya ya.
(a2s/cas)