City menghadapi kenyataan bahwa laga kontra Everton yang semestinya digelar pada 24 Februari, dimajukan ke tengah pekan depan. Majunya jadwal ini dikarenakan City mesti menjalani final Piala Piala Liga Inggris pada tanggal 24 tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak akhir November tahun 2018 lalu, City belum pernah sekalipun menikmati tengah pekan yang kosong. Jika dihitung mulai saat mengalahkan West Ham United 4-0 pada 24 November hingga menjamu Chelsea pada 10 Februari nanti, City bakal melahap 22 pertandingan dalam 79 hari.
Dengan padatnya jadwal pertandingan ini, para pemain City pun kehilangan jatah libur tambahan. Guardiola meminta para pemain menganggap ini sebagai sebuah keistimewaan, karena artinya tim masih bertarung di semua kompetisi.
"Bagaimana bisa Anda mendapatkan satu hari libur? Ketika saya menyiapkan jadwal antara Arsenal dan Chelsea, kami punya delapan hari. Hari ini saya bangun dan tiba-tiba kami harus menghadapi Everton di tengah-tengahnya. Saya tak bisa memberi satu hari libur," ungkapnya dikutip Manchester Evening News.
"Kami punya banyak pertandingan, jadi tidak mungkin. Ya beginilah. Tapi di saat yang sama saya bilang ke mereka bahwa ini adalah sebuah keistimewaan. Kalau Anda meyakini ini adalah sebuah halangan, itu kesalahan besar. Ini adalah sebuah keistimewaan."
"Ketika Anda berusia 35 tahun, Anda bisa menjalani libur panjang. Tak masalah, Anda akan pensiun. Berliburlah setahun penuh. Tapi untuk sekarang, ini adalah sebuah keistimewaan. Jalani, nikmati," tandasnya.
Baca juga: Jangan Sampai Kendur, City! |