City tampil sebagai juara bertahan liga Inggris musim ini. Titel itu diraih dengan rekor 100 poin, menang 32 laga dan cuma tersentuh dua kekalahan.
Mereka menunjukkan laju meyakinkan di awal musim ini. Tapi, setelah melewati 15 pekan pertama, City naik turun. Posisi di puncak klasemen pun digeser Liverpool.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menghadapi musim ini, City tak melakukan banyak perombakan. Mayoritas pemain yang mengisi skuat musim lalu dipertahankan.
Situasi itu dinilai menjadi sebuah keuntungan bagi City untuk meraih gelar juara ketimbang Liverpool yang sudah cukup lama paceklik gelar. De Bruyne tak sepakat.
"Saya rasa Liverpool sedang dalam tekanan tinggi, karena mereka sudah cukup lama tak menjadi juara lagi (29 tahun). Tapi, kami juga merasakan tekanan karena kami adalah juara bertahan dan semua orang berharap kami menjadi juara lagi," kata De Bruyne seperti dikutip Four Four Two.
"Saya tidak yakin tim mana yang mendapatkan tekanan lebih besar. Intinya, kami sama-sama mendapatkan tekanan," dia menegaskan.
"Saya pikir, dengan mayoritas pemain berpengalaman menjadi juara Premier League merupakan sebuah keuntungan. Musim lalu, hampir seluruh pemain tak memiliki pengalaman itu, tapi justru rasa lapar yang membuat kami ingin mendapatkannya," kata dia.
"Kami mencoba untuk mengulang apa yang sudah kami lakukan tahun lalu dan mencoba memenangi setiap pertandingan. Kita lihat saja dua bulan ke depan di mana posisi kami. Jika jaraknya pendek, maka akan menjadi balapan sengit, kalau tidak ya tidak ketat," ujar Bruyne.
City akan menghadapi Arsenal nanti malam. Pertandingan itu digelar di Etihad Stadium, Minggu (3/2) mulai pukul 23.30 WIB.