Cedera sudah akrab dengan Lallana sejak bergabung dengan Liverpool. Di tiga tahun awalnya, Lallana bergantian mengalami cedera lutut, paha, hamstring, pangkal paha, hingga betis. Untungnya Lallana masih bisa tampil minimal 30 partai semusim dalam kurun waktu tersebut.
Namun, cedera hamstring musim lalu menjadi awal petaka Lallana. Ia melewatkan banyak sekali pertandingan Liverpool dan hanya tampil 15 kali sepanjang musim lalu di seluruh kompetisi, termasuk final Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim ini pun Lallana masih didera masalah serupa yang membuat performanya belum juga maksimal. Gemuknya sektor gelandang Liverpool membuat pemain 30 tahun ini kesulitan menembus tim utama.
Namun, Lallana mulai mendapat menit bermain dalam beberapa laga terakhir, termasuk saat jadi starter musim kala timnya mengalahkan Burnley 4-2 di Anfield, Minggu (10/3/2019) malam WIB.
Pada laga tersebut Lallana tampil oke. Sebagai gelandang pekerja, ia sangat aktif menjelajahi lapangan. Lallana bahkan membuat satu intersepsi yang berujung gol kedua Liverpool oleh Sadio Mane.
Secara total ia juga menjadi pemain yang paling banyak membuat tekel bersama Joel Matip yakni empat tekel. Lallana pun mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali ke lapangan sebagai starter.
"Dalam kurun waktu 18 bulan sampai dua tahun terakhir ini begitu sulit bagi saya karena cedera. Tapi, mudah-mudahan semuanya bisa berakhir," ujarnya kepada BT Sport.
"Saya hanya ingin terus bekerja keras dan berkontribusi menuju akhir musim yang begitu antusias. Sangat membantu tentunya jika Anda bisa konsisten tampil fit, di mana saya tak memilikinya dalam dua tahun terakhir. (Melawan Burnley) Itu menjadi laga yang baik dan saya menikmati bermain di sana," sambungnya.