Van Gaal: Cuma Tersisa Satu Pelatih yang Bermain Menyerang

Van Gaal: Cuma Tersisa Satu Pelatih yang Bermain Menyerang

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 04 Apr 2019 15:07 WIB
Pep Guardiola dalam jalur menuju empat gelar bersama Manchester City musim ini. (Foto: Clive Mason/Getty Images)
Jakarta - Louis van Gaal menilai saat ini hanya ada satu pelatih yang punya ide permainan menyerang. Dialah Manajer Manchester City Pep Guardiola.

Guardiola dalam jalur membawa City menuju empat gelar musim ini. Piala Liga Inggris telah dimenangi, sementara tiga lainnya tengah dikejar.

City tengah memimpin klasemen Liga Inggris, unggul satu poin dari Liverpool dengan enam pekan tersisa. The Citizens ada di babak perempatfinal Liga Champions, sementara di Piala FA sudah sampai di semifinal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Musim lalu Guardiola mengantarkan City memenangi double domestik, di Liga Inggris dan Piala Liga Inggris. Impresifnya penampilan City-nya Guardiola juga bisa dilihat dari persentase kemenangan mereka di Premier League.

Musim lalu City mencatatkan persentase kemenangan 84,21%, mencetak 106 gol dan kebobolan 27 kali. Sementara musim ini punya catatan 81,25%, dengan torehan 83 gol dan kemasukan 21 kali sejauh ini.

"Hanya ada satu tersisa: Pep Guardiola. Ernesto Valverde mencoba, tapi tak seperti Guardiola. Sama halnya dengan Juergen Klopp," ujar Van Gaal kepada Sport/Foot.




"Tapi itu tak berarti apapun karena Manchester City belum memenangi Liga Champions," tambahnya dilansir Manchester Evening News.

Bagi Van Gaal, bakat pelatih sudah ditunjukkan Guardiola sejak masih jadi pemain. Saat itu Guardiola sudah memahami taktik dan kerap memberi masukan ke tim.

"Saya menjadikannya kapten karena sikapnya di latihan dan menyusul pembicaraan dengan pemain lain. Saya menyukai Pep karena yang dia bicarakan hanya sepakbola dan taktik," ujar Van Gaal, mantan pelatih Guardiola di Barcelona.




"Di latihan misalnya, dia menghampiri saya untuk bilang: Mister, mister, Figo dan Stoichkov perlu tetap ada di tepi sehingga saya bisa menyalurkan bola dengan mata tertutup."

"Dia selalu berteriak-teriak. Sekarang dia seorang manajer, dia melakukan hal yang sama. Dia menghidupkan permainan," tandasnya. (raw/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads