Striker Belgia itu akhirnya bergabung dengan Inter di hari terakhir bursa transfer Inggris, Kamis (8/8/2019). MU akhirnya menerima tawaran Nerazzurri sebesar 65 juta euro (Rp 1,032 triliun) dengan potensi tambahan 10 juta euro jika klausul tertentu terpenuhi.
The Sun mengklaim bahwa nasib Lukaku ditentukan setelah ketinggalan bus tim. Pada awalnya seluruh pemain MU diminta untuk berkumpul di lantai tiga hotel tim di Shanghai agar pihak keamanan bisa melakukan penghitungan sebelum berangkat ke Stadion Hongkou, venue laga kontra Tottenham Hotspur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Resmi! Romelu Lukaku Kini Pemain Inter Milan |
Keamanan terhadap MU sangat ketat karena Setan Merah dijadwalkan untuk langsung menuju bandara usai pertandingan. Pada awalnya, semua anggota skuat hadir, tapi saat penghitungan personil di bus ada satu pemain yang absen, yaitu Lukaku.
Hal ini dilaporkan kepada manajer MU Ole Gunnar Solskjaer. Namun, assisten manajer, Mike Phelan yang kadung marah-marah, mengatakan kepada sopir bus untuk berangkat tanpa Lukaku ke stadion.
Alhasil, eks pemain Everton dan Chelsea itu mesti berangkat sendiri ke stadion. Setibanya di sana, Lukaku ngamuk kepada salah seorang sekuriti karena membiarkan bus meninggalkan dia. Nah, ketika itu Phelan menyela dan mengatakan kepada Lukaku bahwa dialah yang menyuruh.
Disebutkan pula, Phelan murka dengan mengatakan bahwa Lukaku memang pantas ditinggal serta mempertanyakan profesionalismenya. Penyerang berusia 26 tahun itu sama sekali tidak bermain di tur pramusim MU, meski Solskjaer sempat mengindikasikan bahwa Lukaku akan bisa tampil melawan Spurs. Dia kemudian juga absen saat melawan Kristiansund serta AC Milan.
Usai pramusim, Inter masih gigih mendapatkan servisnya, Lukaku kemudian menolak bergabung dalam latihan skuat MU dengan memilih berlatih di klub lamanya, Anderlecht. Sebelum akhirnya transfer Lukaku ke Inter terwujud.
(rin/mrp)