Bogarde: Gaji Buta, Homepage, Pensiun

Bogarde: Gaji Buta, Homepage, Pensiun

- Sepakbola
Rabu, 09 Nov 2005 15:54 WIB
Jakarta - Banyak orang merasa malu jika terus-terusan makan gaji buta, tapi yang cuek dengan hal itu juga bukannya tidak ada.Di dunia sepakbola fans mengenal Fernando Redondo sebagai pemain yang paling "tahu diri". Karena tak pernah bekerja (baca: merumput) selama kurang lebih dua tahun, pria Argentina ini meminta bagian keuangan AC Milan tidak mengiriminya gaji sampai ia sembuh dari cedera dan bisa turun ke lapangan membela Rossoneri.Niat yang sama pernah dicetuskan Jonathan Woodgate kepada pengurus Real Madrid karena selama satu musim penuh ia tidak pernah sekalipun memperkuat klub tersebut gara-gara cedera pahanya tak kunjung pulih.Menolak menerima gaji lantaran tidak pernah main sebenarnya bukan sebuah keharusan. Toh yang menentukan siapa bermain siapa tidak adalah klub (pelatih). Juga, jika si pemain cedera, klub justru berkewajiban membiayai perawatannya dengan tetap membayarkan gaji mereka. Artinya, itu adalah risiko klub -- selama tercantum dalam kontrak, yang umumnya memang demikian.Tapi makan gaji buta pun bisa menimbulkan sinisme. Sebagian fans Chelsea pernah geleng-geleng kepala dan gregetan dengan apa yang dilakukan Winston Bogarde.Di musim panas 2000 mantan bek internasional Belanda itu diboyong gratis ke Stamford Bridge dari Barcelona. Waktu itu ia direkrut dalam kapasitasnya sebagai salah satu full back berkemampuan tinggi. Kalau tidak begitu, tentu klub sebesar Ajax Amsterdam, AC Milan dan Barcelona tidak akan menggaetnya.Baru setengah musim kurang, persisnya pada Desember 2000, Bogarde mengalami cedera lutut. Setelah sembuh, ia tak pernah lagi kembali ke skuad utama. Tercatat, selama empat tahun ia hanya main 12 kali dan aksi terakhirnya terjadi pada November 2002, saat Chelsea melawan tim gurem Gillingham FC di Piala Liga Inggris.Entah kenapa, Bogarde tak pernah gerah terus-terusan dibangkucadangkan. Lebih aneh lagi, ia lebih memilih bermain di tim cadangan bersama para remaja dari akademi Chelsea ketimbang dijual ke klub lain, daripada menganggur. Padahal jelas, Chelsea tak lagi menginginkan dirinya.Lalu banyak orang mencapnya mata duitan karena gajinya tergolong 'wah' untuk ukuran Liga Inggris, yakni 40 ribu poundsterling -- kini sekitar Rp 700 juta -- per minggu! Dan uang sebesar itu terus ia terima sekalipun pekerjaannya hanya latihan dan latihan.Ada satu ucapannya yang menjadi gunjingan di media-media massa Inggris. Suatu kali ia pernah mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa karena tak kunjung main, tapi "hikmahnya" ia bisa membuat situs pribadi -- dan ia rajin mengurus homepage-nya itu.Tapi untuk disebut mata duitan, tentu saja Bogarde tak mau menerimanya. "Buat semua orang yang ingin tahu kebenaran, saya hanya menjalani kontrak yang ada karena saya menghormati itu. Saya tak pernah mangkir latihan dan setiap hari selalu bekerja," demikian ia membela diri.Sejak musim lalu gaji buta Bogarde dari Chelsea telah berhenti mengalir karena kontraknya telah habis. Namun ia tetap tidak kelihatan batang hidungnya dan tak memperoleh klub baru meskipun mengaku mendapat cukup banyak tawaran.Hari Selasa (8/11/2005) kemarin, dalam usia 35 tahun, Bogarde menyatakan gantung sepatu -- sesuatu yang secara "de facto" telah ia lakukan sejak lama. "Ini bukan berita yang mengejutkan, tapi sekarang saya katakan saya pensiun.""Saya menerima beberapa penawaran, tapi tak ada yang cocok. Jadi saya memutuskan berhenti," tambahnya dalam situs pribadinya. "Saya takkan merindukan sepakbola. Permainan ini hanya bagus sepanjang saya masih berkarir sebagai pemain, dengan pengecualian periode di Chelsea. Sekarang saya tak tertarik lagi."Walaupun tenggelam dan tak pernah muncul lagi di penghujung karirnya, Bogarde tetap memiliki koleksi medali yang mentereng, yakni Liga Champions bersama Ajax dan La Liga dengan Barcelona. Selanjutnya, mungkin ia akan kian tenggelam dengan homepage-nya itu.Foto: Winston Bogarde. Akhirnya benar-benar berhenti main (knvb.nl). (a2s/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads