Arsenal dan Kapten-kaptennya yang Bermasalah

Arsenal dan Kapten-kaptennya yang Bermasalah

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 29 Okt 2019 12:24 WIB
Kapten Arsenal Granit Xhaka malah bersitegang dengan fans (REUTERS/David Klein)
London - Granit Xhaka bersitegang dengan fans. Insiden ini melanjutkan cerita kapten The Gunners yang bermasalah sejak Thierry Henry pergi.

Pada laga kontra Crystal Palace yang berakhir imbang 2-2 di Emirates Stadium, Minggu (27/10/2019) malam WIB, Xhaka bermain buruk dan dianggap biang keladi hilangnya keunggulan Arsenal.

Alhasil, Xhaka pun ditarik keluar di pertengahan babak kedua. Cemooh fans mengiringi Xhaka yang berjalan menuju pinggir lapangan. Tak dinyana, Xhaka malah membalas sindiran fans itu dan berlalu begitu saja ke ruang ganti.






Usai pertandingan, manajer Unai Emery menyebut tindakan Xhaka tak sepantasnya dilakukan dan akan menyelesaikannya langsung dengan si pemain. Buat Arsenal, kelakuan Xhaka seperti ini bukan yang pertama terjadi pada kapten mereka.

Sejak Patrick Vieira dan Thierry Henry melepas jabatan itu, ban kapten klub London Utara itu kerap berpindah-pindah tangan. Bahkan Cesc Fabregas dan Robiin van Persie yang sempat jadi kapten terhitung bermasalah.

Berikut deretan kapten Arsenal yang bermasalah



William Gallas (2007/2008)

Setelah Henry pergi, William Gallas ditunjuk sebagai kapten tak lama setelah gabung dari Chelsea. Arsenal finis posisi ketiga di liga saat itu.

Tapi jabatan kapten itu hanya bertahan setahun karena Gallas diturunkan pada November 2008 karena komentar tajam soal rekan setimnya di Arsenal saat itu. Gallas dianggap tidak bisa menjadi pemimpin dan akhirnya cabut pada 2010.


Cesc Fabregas (2008-2011)

Cesc Fabregas jadi pemain paling senior saat itu meski baru berusia 21 tahun. Perannya sebagai jenderal permainan Arsenal membuat Fabregas dinobatkan sebagai kapten selama tiga tahun.

Tapi, di dua tahun terakhir kariernya di Arsenal, Fabregas diganggu rumor kepindahan ke Barcelona. Setelah beberapa kali menyanggah kabar itu, Fabregas akhirnya pindah ke Barcelona pada musim panas 2011.

Di akhir musim 2010/2011, Fabregas malah tidak hadir di laga kandang terakhir tim dan malah menonton GP Spanyol di.... Barcelona.



Robin van Persie (2011-2012)

Robin van Persie jadi pengganti Fabregas. Di musim pertama sebagai kapten, Van Persie membuat 37 gol dari 48 pertandingan di seluruh kompetisi. Dia juga meraih sepatu emas Premier League.

Sayangnya, puasa trofi panjang yang dialami Arsenal saat itu membuat Van Persie malah pergi ke Manchester United di musim panas 2012. PIndah ke klub rival membuat Van Persie langsung jadi musuh utama fans Arsenal.


Thomas Vermaelen (2012-2014)

Thomas Vermaelen jadi bek andalan Arsenal selama tiga tahun saat ditunjuk jadi kapten pada musim 2012/2013 menggantikan Van Persie. Kemampuan hebatnya sebagai bek tengah tak perlu diragukan.

Tapi, Vermaelen malah lebih sering berada di ruang perawatan yang membuat kariernya tak berkembang. Saat Arsenal menjuarai Piala FA 2014, trofi pertama sejak 2005, Vermaelen cuma duduk di bangku cadangan dan wakil kapten Mikel Arteta jadi pemimpin.



Mikel Arteta (2014-2016)


Thomas Vermaelen memutuskan pergi ke Barcelona pada 2014 dan Mikel Arteta menerima ban kapten darinya. Arteta memang punya jiwa kepemimpinan dan kualitas oke.

Meski demikian, Arteta sama dengan Vermaelen yang rentan cedera dan dia juga lebih sering berada di ruang perawatan. Saat Arsenal menjuarai Piala FA 2015, Arteta di bangku cadangan dan mengangkat trofi bareng Per Mertesacker.


Per Mertesacker (2016-2018)

Per Mertesacker langsung ditunjuk sebagai kapten selepas Mikel Arteta pensiun. Mertesacker tampil oke mengawal lini belakang Arsenal. tapi masalahnya pun sama seperti Arteta dan Vermaelen, yakni cedera.

Hal itu membuat Mertesacker lebih banyak berada di ruang perawatan. Dia comeback pada final Piala FA 2017 dan tampil oke saat mengalahkan Chelsea. Setelah pensiun, Mertesacker kini jadi manajer akademi klub.



Laurent Koscielny (2018-2019)

Laurent Koscielny menggantikan Per Mertesacker sebagai kapten tim. Dia adalah andalan di lini belakang Arsenal dengan Petr Cech, Aaron Ramsey, Mesut Oezil, dan Granit Xhaka.

Sayangnya, Koscielny juga kena virus cedera dan harus absen panjang karena masalah pada achilles. Dia tampil di final Liga Europa musim lalu saat dikalahkan Chelsea.

Itu jadi penampilan terakhir Koscielny karena dia malah mogok main saat sesi pramusim lalu. Koscielny ingin pindah dan akhirnya dijual ke Bordeaux.



Granit Xhaka (2019-sekarang)

Granit Xhaka ditunjuk sebagai kapten permanen Arsenal ketika musim sudah berjalan. Dia sudah jadi andalan Arsenal di lini tengah sejak gabung pada 2016.

Meski demikian, performa Xhaka yang angin-anginan membuat fans kecewa berat. Puncaknya adalah akhir pekan kemarin saat berimbang 2-2 kontra Crystal Palace.

Xhaka dicemooh fans saat ditarik keluar tapi gelandang asal Swiss itu malah membalasnya lagi.


Baca juga: Xhaka Salah Banget Lawan Cemoohan Fans


Hide Ads