Liverpool -
Liverpool mengancam mundur dari
Piala Liga Inggris terkait persoalan jadwal. Hal serupa pernah dilakukan
Manchester United dua dekade lalu.
The Reds melaju ke perempatfinal Piala Liga Inggris usai mengalahkan
Arsenal, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB tadi. Setelah berimbang 5-5 selama 90 menit, Liverpool menang adu penalti 5-4.
Kelolosan Liverpool ini mengakhiri catatan buruk Juergen Klopp yang selalu tersingkir di babak ketiga dalam dua edisi sebelumnya. Tapi, hasil ini justru menimbulkan masalah baru untuk klub Merseyside tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Babak perempatfinal dijadwalkan akan berlangsung mulai 16 Desember 2019. Tanggal itu yang membuat Liverpool protes.
Seperti diketahui, sebagai juara Liga Champions, mereka harus tampil di
Piala Dunia Antarklub 2019, yang berlangsung di Qatar pada 11-22 Desember 2019. Tak ayal, jadwal pertandingan dipastikan bentrok.
Situasi ini membuat Liverpool meminta kepada English Football League (EFL) sebagai operator kompetisi untuk mencari jadwal baru. Jika tidak maka Liverpool bakal mengundurkan diri.
Liverpool ternyata tidak sendirian karena rivalnya, MU, pernah melakukan hal serupa musim 1999/2000. Saat itu MU berstatus juara bertahan Liga Champions dan FIFA untuk pertama kalinya menghelat Piala Dunia Antarklub.
Sebelumnya, FIFA menggelar Piala Interkontinental untuk mengadu tim terbaik Eropa dan Amerika Selatan. Mengingat saat itu perhelatan perdana, maka kehadiran MU sebagai juara
Liga Champions sangat diharapkan.
Turnamen itu dihelat 5-14 Januari di Brasil, sementara sekitar sebelumnya MU harus tampil di babak ketiga Piala FA. Jika lolos ke babak keempat yang dihelat 8 Januari 2000, maka jadwalnya bentrok.
MU pun dihadapkan pada pilihan sulit mengingat mereka adalah juara bertahan Piala FA. Pada akhirnya manajer Sir Alex Ferguson dan Martin Edwards selaku Chief Executive klub bertemu dengan Executive Director Interim FA David Davies.
Saat itu, FA meminta MU untuk tetap ikut Piala Dunia Antarklub dan mengindahkan saja Piala FA. Sebab, Inggris butuh kehadiran MU di sana mengingat FA tengah mengikuti bidding untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2006.
FA khawatir kalau MU memilih absen akan berakibat buruk untuk pencalonan sebagai tuan rumah.
"Kami sudah memberikan kesempatan Inggris untuk itu. Anda tidak bisa meminta pemain bertanding 70 kali semusim. Ada yang harus dikorbankan. Kami merasakan kekecewaan seperti suporter kami. Kami tidak bisa menyerah di Liga dan juga Liga Champions. Jadi kami harus mengorbankan Piala FA selama setahun," ujar Edwards seperti dikutip Independent.
Pada akhirnya keputusan itu tak berbuah manis bagi MU maupun FA. FA gagal jadi tuan rumah Piala Dunia 2006 karena kalah bersaing dengan Jerman, sementara MU tersingkir di fase grup Piala Dunia Antarklub karena cuma finis posisi ketiga dengan satu kemenangan, satu imbang, dan satu kalah.
Simak Video "Video Liverpool Ditahan Imbang Manchester United"
[Gambas:Video 20detik]