Son Dikartu Merah, Mourinho: Rudiger Pastinya Mengalami Patah Tulang Rusuk

Son Dikartu Merah, Mourinho: Rudiger Pastinya Mengalami Patah Tulang Rusuk

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Senin, 23 Des 2019 08:57 WIB
Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho menyerang Antonio Ruediger berakting usai Son Heung min dikartu merah. (Foto: Ian Walton / AP Photo)
London - Jose Mourinho sepenuhnya tidak senang dengan kartu merah Son Heung-min. Manajer Tottenham Hotspur itu meyakini bahwa Antonio Ruediger bereaksi berlebihan.

Son diusir di tengah-tengah permainan saat Tottenham disungkurkan Chelsea 0-2 di hadapan publik sendiri dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (22/12/2019). Bintang sepakbola Korea Selatan itu diacungi kartu merah oleh wasit setelah menendang Ruediger yang didahului dengan pemeriksaan melalui VAR.

[Gambas:Opta]

Bek Chelsea itu kemudian jatuh sembari mengerang kesakitan. Son meninggalkan lapangan permainan dengan ancaman absen di tiga pertandingan Tottenham berikutnya, setelah sebelumnya dikartu merah usai menekel gelandang Everton Andre Gomes pada November lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca pengusiran Son, Tottenham semakin sulit untuk menciptakan gol balasan. Menurut Mourinho, Son tidak layak dikartu merah karena Ruediger hanya berakting saja.


"Saya harap Ruediger akan sembuh dari patah tulang rusuk karena dia sudah pasti akan mengalami patah tulang rusuk," Mourinho mengatakan dengan sarkasme sebagaimana dilansir Mirror.

"Ruediger sudah pasti sedang menjalani pemindaian di rumah sakit karena patah tulang rusuk karena itu adalah situasi yang sangat keras," sambung mantan manajer Chelsea dan Manchester United itu.


"Di beberapa negara seperti negara saya, sebagai contoh dengan budaya kami kami terbiasa bermain cerdik tapi di negara ini, dan salah satu alasan saya jatuh cinta dengan negara ini di 2004 adalah karena kita tidak menyebutnya cerdik, kita memanggilnya dengan sebutan lain yang saya menolak menyebutkannya."

"Saat itu kami mencari sebuah gol bukannya sebuah gol yang datang melainkan kartu merah. Kemudian pertandingannya sudah jelas mudah bagi mereka untuk dikendalikan, dengan para pemain yang bagus secara teknik dan kelebihan jumlah pemain. Kemudian sejak saat itu menjadi lebih sulit," sungut Mourinho.




(rin/nds)

Hide Ads