Bagi Mourinho, Situasinya di Tottenham Kini Mirip dengan Porto Dulu

Bagi Mourinho, Situasinya di Tottenham Kini Mirip dengan Porto Dulu

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 14 Jan 2020 16:51 WIB
Jose Mourinho mengakui tak mudah masuk ke tim di pertengahan musim. (Foto: Michael Regan/Getty Images)
Jakarta - Jose Mourinho menyadari situasinya di Tottenham Hotspur saat ini sulit, mirip dengan di Porto dulu. Ia masuk di tengah musim dan saat skuat butuh pembaruan.

Mourinho mulai menangani Tottenham pada 20 November lalu. Ia menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat oleh manajemen menyusul start tak memuaskan tim di musim ini.

Sejauh ini performa Tottenham belum terlalu memuaskan di bawah Mourinho. Dari 13 pertandingan, enam kemenangan dipetik sementara dua berakhir imbang dan lima lainnya tuntas dengan kekalahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di Liga Inggris, posisi Tottenham masih belum stabil. The Lilywhites ada di urutan delapan dengan 30 poin dari 22 laga.

Mourinho menyebut bahwa masuk ke sebuah tim di pertengahan musim tidak pernah mudah, sebagaimana yang dialaminya bersama Porto dulu. Pria Portugal itu juga menyinggung sejumlah pemain Tottenham yang berada di ujung kontrak.

Nama-nama seperti Christian Eriksen dan Jan Vertonghen tengah menjalani bulan-bulan terakhir dalam kontraknya. Sementara Eric Dier, Danny Rose, dan Victor Wanyama hanya terikat kontrak sampai Juni tahun depan. Hal ini dinilai memengaruhi penampilan tim.


Bahkan Mourinho secara terang-terangan menyebut meredupnya performa Eriksen musim ini tak terlepas dari spekulasi masa depannya. Ia mengindikasikan skuad Tottenham saat ini memang berada di akhir siklus.

"Ini baru kedua kalinya saya mendapatkan tim di pertengahan musim, ini baru kedua kalinya. Yang pertama juga tidak mudah karena saat waktu itu timnya di periode akhir, akhir sebuah era," ungkap Mourinho dilansir FourFourTwo.

"Itu adalah era tanpa gelar-gelar. Porto saat itu tidak menang, tapi saat itu memang merupakan sebuah akhir, saya tak mau bilang generasi namun itu akhir dari sebuah tim di akhir musim."

"12 pemain keluar, 12 pemain masuk, memulai segalanya dari awal. Lupakan hal-hal bagus yang lampau, lupakan hal-hal buruk yang lalu, mari kita bangun dari awal. Itulah pengalaman saya di Porto masuk di pertengahan musim. Anda bisa bilang situasinya mirip," imbuhnya.




(raw/rin)

Hide Ads