.webp)
Sebenarnya Joshua King tinggal sedikit lagi kembali berseragam Manchester United. Tapi, sayang impiannya harus dipendam dalam-dalam.
King jadi salah satu incaran MU di bursa transfer Januari menyusul cedera punggung Marcus Rashford. Melihat performa King di musim ini, dia dianggap bisa jadi solusi cepat lini depan MU.
Keputusan ini lantas dipertanyakan karena King cuma bikin tiga gol dan dua assist dari 18 penampilan di seluruh kompetisi musim ini. Padahal King musim lalu membuat 12 gol dan tiga assist.
Meski King tampil buruk, Bournemouth rupanya tak segan menaikkan harga jual King menjadi 40 juta paun. Hal inilah yang membuat MU mundur perlahan karena menganggap harganya kemahalan.
Sementara untuk King, dia pun harus memendam hasratnya dalam-dalam untuk bisa memperkuat lagi MU. Pasalnya King adalah mantan pemain didikan MU dan sempat dua kali bermain di tim senior, di tengah masa peminjaman di berbagai klub.
King meninggalkan MU pada 2013 untuk gabung Blackburn Rovers sebelum dijual ke Bournemouth pada musim panas 2015. Selama berseragam Cherries, King punya 47 gol dan 15 assist dari 161 penampilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa menjawab soal pertanyaan seberapa dekat saya gabung ke MU. Saya katakan yang saya tahu saja," ujar King di ESPN.
"Saya sempat yakin transfer itu akan terjadi. Dan itu sedikit sensitif buat saya karena saya pindah ke Inggris saat berumur 16 tahun untuk mencapai mimpi saya dan ingin meraihnya bersama Manchester United," sambungnya.
"Sayangnya hal itu tidak terjadi dan saya pun memutuskan pergi. Ketika Anda mendengar dikait-kaitkan dengan United dan ada tawaran datang, rasanya momen-momen ketika berumur 16 tahun itu datang lagi."
(mrp/bay)
