Granit Xhaka sempat mencemaskan kariernya di Arsenal setelah dicopot sebagai kapten. Jika ditawari posisi itu lagi di masa depan, Xhaka mesti berpikir dua kali.
Gelandang Arsenal itu dicopot sebagai kapten Arsenal pada November 2019 oleh manajer tim saat itu Unai Emery. Menyusul perseteruan Xhaka dengan suporternya sendiri dalam hasil seri 2-2 melawan Crystal Palace di Emirates.
Alhasil, Xhaka dan keluarganya menerima cemoohan di media sosial yang pada prosesnya membuat masa depannya di London Utara diragukan. Namun, peruntungan Xhaka berubah setelah Arsenal ditangani Mikel Arteta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah sempat mencemaskan masa depannya karena insiden dengan fans, dia menjawab: "Sudah pasti, aku tidak bohong," kata Xhaka kepada Standard. Ada momen itu karena saat itu tidak mudah bagiku dan keluargaku. Kuharap orang-orang memahaminya."
"Tapi kupikir aku sudah menunjukkan karakterku. Aku bukanlah seseorang yang melarikan diri. Aku selalu bilang kepada klub, 'Saat aku di sini, aku siap untuk memberikan segalanya'. Selalu seperti ini. Aku berlatih sangat keras dan situasi yang berbalik seperti ini adalah kuncinya. Ini telah membuatku merasa sangat bahagia."
Baca juga: Arsenal: Jangan Pergi, Aubameyang! |
Xhaka menjadi pemain reguler Arsenal di bawah Arteta, bahkan sempat terlihat menyandang ban kapten Arsenal lagi, termasuk di akhir laga tandang kontra Palace pada Januari lalu. Meski demikian, bukan berarti Xhaka mau mengapteni The Gunners lagi di masa depan.
"Aku tahu dengan atau tanpa ban kapten apa yang bisa kuberikan kepada tim. Tapi untuk saat itu [melawan Palace] aku tidak ingin mengambil kembali ban kapten itu, melainkan Sokratis [Papastathopoulos] dan David [Luiz] bilang kepadaku untuk menerimanya saja," sambung dia.
"Kalau suatu hari nanti klub memintaku menjadi kapten lagi, aku harus berpikir dua kali," lugas pesepakbola berusia 27 tahun ini.
(rin/krs)