Chelsea masih sulit mendapat tren positif. Salah satu permasalahannya disinyalir adalah drama sang manajer dan kiper, Frank Lampard dan Kepa Arrizabalaga.
Chelsea tertatih-tatih di babak 16 besar Liga Champions. Mereka butuh mencetak empat gol di kandang Bayern Munich pada leg kedua tanggal 19 Maret mendatang.
Pun di Liga Inggris, The Blues belum aman di posisi empat besar. Teranyar, mereka ditahan seri Bournemouth 2-2 pekan lalu. Cuplikan pertandingannya bisa disaksikan lewat Mola TV via link ini.
Baca juga: Kepa Jadi Kambing Hitam Lampard? |
Mantan striker Chelsea era tahun 1990-an, Tony Cascarino menganalisis ada satu permasalahan di Chelsea. Permasalahan yang bikin suasana jadi tak enak di dalam tim, yakni soal drama Frank Lampard dan Kepa Arrizabalaga.
"Masalah itu terus mendidih," katanya kepada Metro.
![]() |
Tony Cascarino mengungkapkan, Kepa Arrizabalaga adalah kiper temahal di dunia dengan harga 71,6 juta paun atau sekitar RP 1,3 triliun. Kepa diangkut Chelsea dari Athletic Bilbao pada 2018.
Musim lalu, tahun pertamanya Kepa, kiper asal Spanyol itu membawa Chelsea juara Liga Europa. Namun di musim ini, performanya memang lagi menurun.
Sejauh ini, Kepa memang menjadi kiper Premier League dengan presentase penyelamatan terburuk (55,6%). Kiper Chelsea ini paling banyak kebobolan gol dari luar kotak penalti (6 gol) ketimbang penjaga gawang lainnya di Premier League 2019/2020.
"Saya benar-benar terkejut, Kepa adalah kiper termahal di dunia. Tapi apakah dia melakukan kesalahan besar? Rasanya tidak," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Chelsea Mau Tukar Tambah Kepa dengan Oblak? |
Kepa sudah enam kali dibangkucadangkan. Terakhir dia main adalah saat Chelsea menelan hasil seri 2-2 dari Arsenal di lanjutan Liga Inggris pada 22 Januari kemarin.
Lampard diharapkan bisa mengakhiri dramanya antara Kepa. Setidaknya, memberikan Kepa menit bermain untuk bisa lagi membuktikan dirinya bahwa Chelsea tak salah merekrutnya mahal-mahal.
"Setiap pemain pasti punya masa suram, lihat Leno di Arsenal atau Hugo Lloris di Tottenham. Namun mereka terus memperbaiki kesalahan dan bermain dengan baik," ungkap Tony Cascarino.
"Marcos Alonso dan Giroud yang sudah tampil kembali, mereka bisa membuktikan diri. Maka mengapa, hal itu tidak dilakukan pada Kepa?" tutupnya.
(aff/cas)